Tautan-tautan Akses

Kandidat Oposisi Venezuela Tidak Pedulikan Panggilan Mahkamah Agung


Kandidat presiden Venezuela dari kubu oposisi Edmundo Gonzalez memimpin aksi demonstrasi menentang hasil pemilu yang menyatakan kemenangan bagi Presiden Nicolas Maduro, di Caracas, Venezuela, pada 30 Juli 2024. (Foto: AP/Cristian Hernandez)
Kandidat presiden Venezuela dari kubu oposisi Edmundo Gonzalez memimpin aksi demonstrasi menentang hasil pemilu yang menyatakan kemenangan bagi Presiden Nicolas Maduro, di Caracas, Venezuela, pada 30 Juli 2024. (Foto: AP/Cristian Hernandez)

Kandidat oposisi Venezuela Edmundo Gonzalez, yang bersikeras bahwa ia adalah pemenang sah dari pilpres 28 Juli lalu, tidak memenuhi panggilan Mahkamah Agung pada Rabu (7/8) untuk hadir dalam audit dari hasil pemilu yang penuh sengketa tersebut.

Sebelumnya, Dewan Pemilihan Nasional, yang berpihak pada pemerintah, mengesahkan perolehan suara untuk Presiden Nicolas Maduro dan mengamankan masa jabatan enam tahun untuk periode ketiganya; sebuah keputusan yang ditolak oposisi dan menyebabkan demonstrasi mematikan di negara tersebut.

Pihak oposisi juga menganggap Mahkamah Agung berpihak pada pemerintahan Maduro.

Amerika Serikat dan sejumlah negara Amerika Latin termasuk di antara sejumlah negara yang telah mengakui Gonzalez sebagai pemenang pilpres, dan telah meminta para pejabat pemilu Venezuela untuk mempublikasikan data pemilihan mereka. Mereka menanggapi hal itu dengan menyebut bahwa hasil penghitungan pemilu sudah diserahkan ke pengadilan.

Pihak oposisi mengatakan bahwa hasil penghitungan mereka menunjukkan bahwa Gonzalez, seorang pensiunan diplomat, adalah pemenang pemilu.

Pengadilan tertinggi negara itu lalu memanggil semua kandidat presiden dan perwakilan dari semua partai pengusung mereka, termasuk Gonzalez dan pemimpin oposisi Maria Corina Machado, untuk hadir di pengadilan pada hari Rabu guna menghadiri pengesahan hasil pemilu.

Dalam sebuah unggahan di X hari Rabu, Gonzalez menjelaskan mengapa ia tidak hadir. "Jika saya hadir di sidang pemilu (Mahkamah Agung) dalam kondisi seperti ini, saya akan sangat rentan karena ketidakberdayaan dan pelanggaran proses hukum, dan saya akan mempertaruhkan tidak hanya kebebasan saya, tetapi yang lebih penting, kehendak rakyat Venezuela, seperti yang mereka ungkapkan pada tanggal 28 Juli.”

"Warga negara Nicolas Maduro... telah menyatakan secara terbuka... bahwa jika saya tidak hadir, saya akan menanggung tanggung jawab hukum, dan jika saya hadir dan mengajukan salinan" catatan pemungutan suara, "akan ada tanggung jawab kriminal yang serius," tambahnya.

"Apakah ini prosedur yang imparsial dan menghormati hukum? Apakah saya sudah dihukum sebelumnya?"

Seperti Gonzalez, Machado juga tidak hadir di pengadilan. Dia tetap bersembunyi dan mengatakan bahwa dia khawatir akan keselamatannya.

Banyak pemimpin oposisi di negara ini telah memilih pengasingan daripada menghadapi penangkapan dan pemenjaraan di Venezuela.

Meski begitu, kantor berita Reuters melaporkan bahwa tiga kelompok yang mendukung kampanye Gonzalez hadir di pengadilan pada hari Rabu.

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, pada Rabu (7/8) menyerukan agar Maduro segera merilis data pemilu. Kirby mengatakan bahwa Gonzalez memenangkan suara terbanyak berdasarkan bukti dari pihak oposisi, masyarakat sipil, dan pengamat lainnya.

Dukungan untuk oposisi telah berkembang, menyusul salah urus perekonomian selama bertahun-tahun yang telah memiskinkan banyak orang Venezuela, mendorong banyak orang untuk meninggalkan negara itu. Banyak orang miskin dan kelas pekerja Venezuela yang sebelumnya mendukung ideologi politik populis sayap kiri Maduro, sekarang mendukung oposisi. [th/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG