Sebuah kapal tanker minyak berbendera Liberia yang berlayar di Laut Merah diserang sebanyak tiga kali pada Selasa (13/8), termasuk serangan yang menggunakan kapal nirawak bermuatan bom, yang kemungkinan merupakan serangan terbaru yang dilakukan pemberontak Houthi di Yaman, terkait perang Israel-Hamas, kata para pejabat.
Serangan itu terjadi ketika pendukung utama kelompok pemberontak itu, Iran, mempertimbangkan kemungkinan pembalasan terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, bulan lalu di Teheran, ibu kota Iran.
Serangan Houthi telah mengganggu aliran barang yang nilainya per tahun sekitar $1 triliun di jalur maritim yang penting bagi perdagangan antara Asia, Eropa, dan Timur Tengah, sekaligus memicu pertempuran paling sengit bagi Angkatan Laut AS sejak Perang Dunia II.
Kapal Delta Atlantica yang dikelola Yunani pertama kali diserang setelah dua bom meledak di dekatnya, menurut Pusat Informasi Maritim Gabungan, sebuah kekuatan multinasional yang diawasi oleh Angkatan Laut AS. Sebuah kapal kecil yang “menyalakan lampu” mendekati kapal tanker dengan tujuan Yunani itu selama insiden itu berlangsung, kata pusat informasi tersebut.
Sebuah kapal kecil kemudian menyalakan lampu di Delta Atlantica sebelum terjadi ledakan lain di dekatnya, lanjut mereka.
Serangan ketiga terjadi beberapa jam kemudian pada Selasa, sekitar 180 kilometer barat laut kota pelabuhan Hodeida yang dikuasai Houthi, yang mendorong pasukan keamanan bersenjata di atas kapal tanker tersebut untuk melepaskan tembakan. [ab/ns]
Forum