Pemerintah Venezuela pada Minggu (13/12) mengatakan telah menemukan 14 jenazah setelah sebuah kapal yang mengangkut para migran ke Trinidad dan Tobago, karam di tengah laut.
Pemerintah mengatakan dalam pernyataan bahwa 11 mayat ditemukan oleh patroli Garda Pantai pada Sabtu (12/12) siang, dan "hari ini, setelah apa yang terjadi, kami menemukan 3 korban tewas; 2 laki-laki dan 1 perempuan dewasa di pantai."
Garda pantai Trinidad mengatakan pada Sabtu (12/12) bahwa pihak berwenang Venezuela memberitahu mereka bahwa "11 jenazah telah ditemukan hari itu di perairan dekat kota pinggir pantai Guiria di Venezuela," di sebelah rimur laut negara bagian Sucre.
Informasi awal mengisyaratkan bahwa kapal itu bertolak pada 6 Desember dengan 20 penumpang.
Wakil oposisi Venezuela Robert Alcala, yang mewakili negara bagian Sucre, mengatakan bahwa para migran dengan tujuan Trinidad, seringkali menggunakan kapal-kapal reyot dengan beban terlalu berat.
Alcala mengatakan kapal itu "diduga ditahan di Trinidad dan dipulangkan ke Venezuela," sebagai bagian dari respon nasional pulau itu terhadap kedatangan warga Venezuela yang lari dari krisis ekonomi di negara mereka.
Namun Garda Pantai Trinidad mengatakan tidak pernah mencegat kapal apapun dari Guiria.
Venezuela telah dilanda krisis politik dan ekonomi yang menyebabkan inflasi, kelangkaan BBM, air dan gas serta pemutusan listrik. [vm/ft]