Tautan-tautan Akses

Kapal Kargo dari Ukraina Tiba di Perairan Turki di tengah Blokade Rusia


Kapal kontainer Joseph Schulte, yang berbendera Hong Kong, bergerak meninggalkan pelabuhan Odesa, Ukraina, pada 16 Agustus 2023. (Foto: Ukraine's Infrastructure Ministry Press Office via AP)
Kapal kontainer Joseph Schulte, yang berbendera Hong Kong, bergerak meninggalkan pelabuhan Odesa, Ukraina, pada 16 Agustus 2023. (Foto: Ukraine's Infrastructure Ministry Press Office via AP)

Sebuah kapal kargo sipil yang berlayar dari Ukraina tiba di Istanbul, Turki, pada Kamis (17/8), menentang blokade Rusia sehingga meningkatkan ketegangan antar kedua negara setelah dalam insiden sebelumnya Rusia melepaskan tembakan ke sebuah kapal milik Turki.

Kapal berbendera Hong Kong, Joseph Schulte, meninggalkan pelabuhan Odesa pada Rabu (16/8) dan menjadi kapal pertama yang menentang secara langsung permintaan Rusia untuk menutup akses Ukraina ke Laut Hitam.

Situs lalu lintas laut menunjukkan, kapal itu mendekati tujuan akhirnya di Istanbul setelah bergerak melewati rute Barat, yang menghindari perairan internasional, sesuai rute yang dikendalikan negara anggota NATO Rumania dan Bulgaria.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, kapal itu menggunakan “koridor kemanusiaan baru” yang didirikan Kyiv, setelah bulan lalu Rusia keluar dari perjanjian masa perang yang mengizinkan ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam.

Pelayaran kapal Joseph Schulte itu dilakukan beberapa hari setelah Angkatan Laut Rusia melepaskan beberapa tembakan peringatan dan menaiki kapal milik Turki yang berbendera Palau, yang berlayar menuju pelabuhan sungai Izmail di Ukraina.

Serangan Rusia itu memberikan tekanan besar terhadap Turki – negara anggota NATO – untuk memperkeras pendiriannya, meski secara resmi bersikap netral dalam perang tersebut.

Setelah bungkam selama empat hari, kantor presiden Turki akhirnya buka suara pada Kamis (17/8), dengan mengumumkan bahwa pihaknya telah “memperingatkan” Moskow tentang perlunya menghindari eskalasi maritim lebih lanjut.

Akan tetapi, pernyataan Turki menekankan bahwa, secara teknis, sebetulnya terserah Palau – negara Pasifik yang benderanya sering digunakan untuk kemudahan pelayaran perusahaan-perusahaan perkapalan dunia – apakah akan mengajukan keluhan resmi atau tidak atas insiden yang terjadi.

Rusia sendiri telah meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur perkapalan Ukraina sejak keluar dari kesepakatan biji-bijian yang dimediasi PBB dan Turki tahun lalu.

Keputusan Ukraina untuk mengonfrontasi Rusia soal akses laut diambil ketika seluruh dunia sedang fokus mencari cara untuk mengamankan rute ekspor biji-bijian menjelang musim panen pada musim gugur mendatang.

Ukraina dan Rusia merupakan eksportir utama biji-bijian dan minyak biji-bijian. [rd/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG