Sebuah tanker bahan bakar yang menghilang dari sebuah pelabuhan di Malaysia dibajak oleh awak kapal sendiri karena berseteru dengan atasan mereka, menurut para pejabat Indonesia dan Malaysia, Rabu (17/8).
Otoritas-otoritas maritim dari kedua negara telah mencari kapal MT Vier Harmoni yang berbendera Indonesia setelah kehilangan kontak Selasa malam.
Ada kecurigaan bahwa kapal itu dibajak. Selama bertahun-tahun, kelompok-kelompok perampok bersenjata telah menyasar tanker-tanker kecil yang beroperasi di lepas pantai Asia Tenggara, mencari mesin diesel dan bahan bakar untuk dicuri dan kemudian dijual. Dan para militan di Filipina selatan telah melakukan penculikan untuk mendapat tebusan di perairan wilayah ini dalam beberapa bulan terakhir.
Komando Armada Bagian Barat TNI Angkatan Laut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mendapat informasi kapten kapal itu dua kali memberitahu atasannya ia membawa kapal itu kembali ke Batam karena "masalah manajemen internal."
Tidak ada indikasi kekerasan dan pihak Komando berkoordinasi dengan Malaysia untuk menemukan lokasi kapal tersebut.
Vier Abdul Jamal, kepala eksekutif perusahaan pemilik kapal Vierlines Asia Group, mengatakan tanker itu memiliki 10 awak Indonesia dan saat ini sedang dicarter oleh sebuah perusahaan untuk dua tahun.
Perusahaan yang mencarter hilang kontak dengan Vier Harmoni Selasa malam dan alat pelacaknya tidak aktif sejak itu, menurut Abdul Jamal.
Ia mengatakan kapten melanggar hukum jika memindahkan kapal tanpa izin, meskipun ada perseteruan.
Badan maritim Malaysia mengatakan tankter itu membawa 900.000 liter solar dan berlayar dari pelabuhan di negara bagian Johor.
Ahmad Puzi Kahar, kepala badan tersebut, mengatakan telah disimpulkan bahwa ada sengketa antara awak dan operator kapal tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah berbicara dengan kapten kapal.
Vier Harmoni yang memiliki panjang 53 meter dibuat tahun 2014. [hd]