Kru yang bekerja untuk membebaskan kapal kontainer besar di Terusan Suez Mesir berhasil mengapungkan kembali kapal itu dan membelokkan buritan kapal.
Belum jelas kapan kapal Ever Given itu bisa melanjutkan pelayarannya atau kapan kanal itu kembali ke operasi rutinnya.
Perkembangan pada Senin (29/3) pagi itu terjadi setelah hampir seminggu lalu lintas di terusan itu tertutup bagi rute penting pengiriman yang menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah.
Upaya pembebasan kapal itu melibatkan kombinasi pengerukan sebagian tepi kanal dan sekelompok kapal tunda yang kuat yang menarik kapal. Kru berharap air pasang akan memberi cukup air di kanal itu sehingga akhirnya membebaskan Ever Given, yang telah menjadi fokus perhatian internasional.
Lebih dari 360 kapal menunggu untuk memasuki kanal itu pada Minggu (28/3) malam.
Mesir sangat ingin membuka kembali lalu lintas di Terusan Suez, yang menghasilkan pendapatan antara $5 miliar dan $6 miliar setiap tahun. Menurut hasil kajian perusahaan asuransi Jerman, Allianz, penutupan kanal itu bisa merugikan perdagangan global antara $6 miliar dan $10 miliar setiap hari.
Sudah ada konsekuensi akibat terhentinya lalu lintas kapal di kanal itu. Suriah pada Sabtu mengatakan telah mulai menjatah bahan bakar sementara menunggu pengiriman kargo minyak. Yang juga terimbas adalah 11 kapal dari Rumania yang membawa 130 ribu domba.
Beberapa perusahaan maritim menanggapi penundaan tersebut dengan mengalihkan kapal, memutari Tanjung Harapan, di ujung selatan benua Afrika.[ka/ab]
