Sejumlah kapal tunda dan sebuah kapal keruk hisap khusus dioperasikan, Jumat (26/3), untuk mengeluarkan kapal kontainer raksasa yang terjebak dalam posisi menyamping di Terusan Suez, Mesir. Selama tiga hari terakhir, kapal itu memblokir jalur perairan penting untuk pengapalan global tersebut.
Ever Given, kapal berbendera Panama yang membawa kargo antara Asia dan Eropa itu, kandas di terusan sempit yang membentang antara Afrika dan Semenanjung Sinai itu. Kapal itu terjebak pada sebuah bentangan satu jalur, sepanjang enam kilometer di utara pintu masuk selatan, dekat kota Suez.
Kapal milik perusahaan Jepang Shoei Kisen KK itu memblokir lalu lintas di terusan tersebut, sehingga menghambat perdagangan global. Sekitar 10 persen perdagangan dunia mengalir melalui terusan, yang khususnya sangat penting untuk transportasi minyak itu. Pemblokiran juga mempengaruhi pengiriman minyak dan gas ke Eropa dari Timur Tengah.
Setidaknya 150 kapal menunggu Ever Given disingkirkan dari terusan itu, termasuk sejumlah kapal di dekat Pelabuhan Said di Laut Tengah, dan sejumlah kapal di Pelabuhan Suez di Laut Merah, dan beberapa lainnya di Danau Great Bitter, Mesir, kata Leth Agencies, yang mengelola layanan untuk terusan itu.
Secara internasional, banyak yang bersiap-siap menghadapi dampak jeda pengiriman pada rantai pasokan yang bergantung pada pengiriman barang yang tepat waktu.
Hambatan lalu lintas kapal itu dapat menekan pelabuhan-pelabuhan Eropa dan pasokan pengiriman internasional, yang selama ini sudah tertekan oleh pandemi virus corona, menurut IHS Markit, sebuah kelompok riset bisnis. Kelompok itu mengatakan, 49 kapal kontainer dijadwalkan melewati terusan itu dalam tujuh hari setelah Selasa (23/3), ketika Ever Given mulai terjebak.
Hingga Jumat (26/3) pagi, Ever Given masih terjebak. Belum jelas kapan rute akan dibuka kembali.
Seorang pejabat Mesir di Otoritas Terusan Suez menggambarkan pekerjaan itu rumit. Ia mengatakan mereka yang mencoba mengeluarkan kapal ingin menghindari komplikasi yang dapat memperpanjang penutupan terusan itu. Pejabat itu berbicara dengan syarat namanya dirahasiakan karena tidak berwenang berbicara dengan wartawan. Busur Ever Given menyentuh dinding timur, sementara buritannya menempel di dinding barat. [ab/ka]