Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengecam Amerika Serikat secara keras Rabu (15/1) atas operasi bersama militer AS-Afghanistan di provinsi bagian timur negara itu yang katanya menewaskan delapan warga sipil, tujuh diantaranya anak-anak.
Dalam pernyataan tertulis, Karzai menuduh Presiden Barack Obama tidak memenuhi janji sebelumnya untuk membatasi operasi militer Amerika dekat kaum sipil di negaranya yang dilanda perang itu.
Koalisi militer yang dipimpin Amerika, ISAF, mengukuhkan insiden itu, tetapi mengatakan dalam pernyataan operasi militer di provinsi Parwan direncanakan oleh Pasukan Khusus Afghanistan. Koalisi itu juga mengatakan pemberontak memulai penembakan terhadap misi bersama itu, yang menyulut pertempuran yang gencar dan memerlukan serangan udara. Koalisi mengatakan dua orang sipil tewas dalam pertempuran itu, serta 10 pemberontak dan seorang tentara koalisi.
Hubungan antara pemerintah Kabul dan Washington terus memburuk karena penolakan Karzai untuk menanda-tangani persetujuan keamanan yang akan menentukan lingkup keterlibatan militer Amerika di negara itu setelah Desember 2014, ketika sebagian besar pasukan asing akan meninggalkan Afghanistan.
Dalam pernyataan tertulis, Karzai menuduh Presiden Barack Obama tidak memenuhi janji sebelumnya untuk membatasi operasi militer Amerika dekat kaum sipil di negaranya yang dilanda perang itu.
Koalisi militer yang dipimpin Amerika, ISAF, mengukuhkan insiden itu, tetapi mengatakan dalam pernyataan operasi militer di provinsi Parwan direncanakan oleh Pasukan Khusus Afghanistan. Koalisi itu juga mengatakan pemberontak memulai penembakan terhadap misi bersama itu, yang menyulut pertempuran yang gencar dan memerlukan serangan udara. Koalisi mengatakan dua orang sipil tewas dalam pertempuran itu, serta 10 pemberontak dan seorang tentara koalisi.
Hubungan antara pemerintah Kabul dan Washington terus memburuk karena penolakan Karzai untuk menanda-tangani persetujuan keamanan yang akan menentukan lingkup keterlibatan militer Amerika di negara itu setelah Desember 2014, ketika sebagian besar pasukan asing akan meninggalkan Afghanistan.