Tautan-tautan Akses

Kasus Corona Naik Lagi, Mungkinkah Keadaan Normal pada Juli?


Dokter dan perawat melakukan observasi terhadap pasien dalam kegiatan simulasi penanganan pasien diduga terinfeksi virus korona di RSUD Anutapura Palu, 4 Maret 2020. (Foto: VOA/Yoanes Litha)
Dokter dan perawat melakukan observasi terhadap pasien dalam kegiatan simulasi penanganan pasien diduga terinfeksi virus korona di RSUD Anutapura Palu, 4 Maret 2020. (Foto: VOA/Yoanes Litha)

Empat hari yang lalu terjadi tren penurunan kasus corona di Indonesia. Namun, pada Selasa (28/4), jumlah kasus harian melonjak sebanyak 415. Apakah Juni wabah COVID-19 bisa turun drastis sesuai target pemerintah?

​Juru bicara penanganan kasus virus Corona Dr Achmad Yurianto kembali melaporkan penambahan kasus baru COVID-19. Pada Selasa (28/4) tercatat ada415 kasus baru. Total kasus Corona di Tanah Air hingga saat ini dikukuhkan menjadi 9.511.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi terbanyak yang menyumbang kasus baru pasien COVID-19 dengan 133 orang. Jumlah kasus baru secara nasional hari ini lebih tinggi dibanding Senin (28/4) yang hanya mencatat 214.

Perkembangan terbaru ini memutus tren positif kasus Corona di Indonesia, di mana selama empat hari berturut-turut penambahan jumlah kasus harian mengalami penurunan.

Infografis percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia per tanggal 28 April 2020 Pukul 12.00 WIB. (Foto: BNPB)
Infografis percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia per tanggal 28 April 2020 Pukul 12.00 WIB. (Foto: BNPB)

Jumlah kasus baru pasien COVID-19 pada 24 April mencapai 436 orang. Jumlah itu lantas menurun pada 25 April menjadi 396. Jumlah itu terus menurun pada 26 April, yakni 275, dan pada 27 April, yakni 214.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menargetkan bahwa pada Juni mendatang kasus corona bisa turun drastis, sehingga Juli keadaan bisa normal kembali, asalkan masyarakat mematuhi anjuran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bahkan ia juga melaporkan tren penurunan jumlah kasus COVID-19 di DKI Jakarta, serta penurunan jumlah pasien yang di rawat di rumah sakit.

“Terjadinya penurunan jumlah pasien yang dirawat. Saat ini terdapat 7.032 orang, yang mana dilihat dari jumlah tempat tidur yang terdapat di ruang isolasi sebanyak 10.179. Artinya kabarnya adalah kabar gembira. Oleh karenanya, keadaan ini harus kita jaga. Jangankita sampai menambah saudara-saudara kita yang akhirnya dirawat di rumah sakit,” ujar Doni.

Meski kasus konfirmasi positif terus bertambah, jumlah pasien sembuh meningkat menjadi 1254, di mana pada Selasa (28/4), sebanyak 103 pasien sudah diperbolehkan pulang.

Korban jiwa masih terus berjatuhan akibat virus ini. Namun pergerakannya mulai melambat. Selasa (28/4) sebanyak delapan pasien dilaporkan meninggal dunia, sehingga angka kematian pun bergerak naik menjadi 773.

Mereka yang meninggal paling banyak berasal dari kelompok usia 30-59 tahun, yakni sebanyak 351 orang. Selanjutnya adalah kelompok usia 60-79 tahun, yaitu 302 orang.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 213.644 , dan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 20428.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menerima bantuan dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) berupa alat-alat kesehatan yang kemudian diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (28/4).

Bantuan tersebut terdiri dari Alat Pelindung Diri (APD), masker, hand sanitizer dan lainnya senilai Rp 11,5 miliar.

Duta Besar (Dubes) Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut kepada Sekretaris Utama BNPB Harmensyah yang didampingi perwakilan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.

Ia menyampaikan bahwa bantuan dari Pemerintah UEA ini merupakan bentuk solidaritas dan simpati terhadap masyarakat Indonesia di masa pandemi. Pihaknya juga mendoakan agar masyarakat Indonesia keluar dari krisis itu.

Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pemberian Bantuan oleh Duta Besar Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri (kiri-depan) dan Sekretaris Utama BNPB Harmensyah (kanan-depan) di Media Center Gugus
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pemberian Bantuan oleh Duta Besar Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri (kiri-depan) dan Sekretaris Utama BNPB Harmensyah (kanan-depan) di Media Center Gugus

Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Achmad Rizal Purnama, mengatakan bahwa bantuan ini adalah bukti jalinan persahabatan antara Indonesia dan UEA. “Dalam menghadapi masa sulit seperti ini, kolaborasi internasional tetap harus dilakukan. Ini dibuktikan dengan datangnya bantuan dari UEA,” tambah Achmad.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menyampaikan bahwa bantuan peralatan kesehatan menunjukkan kepedulian terhadap teman-teman di bidang kesehatan, khususnya yang berada di ujung tombak.

“Ini akan menjadikan semangat kami untuk tetap bersama-sama, untuk tetap bersatu menghadapi COVID-19 ini," kata Oscar. [gi/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG