Kasus COVID-19 di AS menduduki puncak di dunia, mencapai 3,6 juta kasus pada hari Jumat, menurut Johns Hopkins University, karena jumlah kasus baru yang dilaporkan setiap hari terus meningkat tajam, sementara laporan yang tidak dipublikasikan dari Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih merekomendasikan agar 18 negara bagian di AS memberlakukan tindakan karantina wilayah yang lebih ketat.
Sebuah dokumen yang diperoleh lembaga nirlaba Center for Public Integrity (Pusat Integritas Publik) menunjukkan bahwa negara-negara bagian yang mengalami lonjakan tajam dalam infeksi virus coronas, membatalkan rencana pembukaan kembali.
Laporan tersebut mengidentifikasi negara-negara bagian itu sebagai daerah “zona merah” karena muncul lebih dari 100 kasus baru per 100.000 penduduk pekan lalu. Di antara negara-negara bagian itu adalah Florida, South Carolina, dan Texas, yang semuanya melaporkan jumlah kematian COVID-19 pada Kamis.
Rekomendasi laporan itu bertentangan dengan posisi yang diambil oleh Presiden Donald Trump, yang bersikeras agar negara-negara bagian dibuka kembali bahkan ketika infeksi terus meningkat.
Tim personel medis militer telah dikerahkan di Texas dan California untuk membantu rumah sakit yang kewalahan menangani pasien virus corona.
Selain infeksi, di Amerika juga terjadi jumlah kematian akibat COVID-19 tertinggi di dunia, dengan lebih dari 138.000 kematian, menurut statistik Universitas Johns Hopkins. [lt/pp]