Tautan-tautan Akses

Kasus Polio di Inggris, AS Ungkap Risiko Vaksin Oral yang Jarang Terjadi


Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak di Karachi, Pakistan, pada 23 Mei 2022. (Foto: AP/Fareed Khan)
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak di Karachi, Pakistan, pada 23 Mei 2022. (Foto: AP/Fareed Khan)

Virus polio yang baru-baru ini ditemukan di Yerusalem, London dan New York adalah versi mutasi dari virus yang pertama kali berasal dari vaksin yang dibuat untuk mengatasi penyakit yang melumpuhkan itu.

Penemuan tersebut merupakan perkembangan yang mengejutkan dalam upaya puluhan tahun guna memberantas polio.

Selama bertahun-tahun, para pejabat kesehatan global telah menggunakan sebuah vaksin oral untuk membasmi penyakit itu di wilayah-wilayah miskin seperti Afghanistan, Nigeria dan Pakistan.

Tapi dalam beberapa pekan belakangan, para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa polio menyebar di tempat-tempat seperti Inggris dan AS.

Analisis genetika menunjukkan virus itu terkait dengan vaksin oral itu sendiri.

Sejak 2017, terdapat 396 kasus polio yang disebabkan oleh virus liar itu, dibandingkan dengan lebih dari 2.600 yang terkait dengan vaksin oral itu, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra-mitranya.

"Ini sama saja dengan menggantikan virus liar itu dengan virus di dalam vaksin, yang kini menyebabkan wabah baru," kata Scott Barrett, profesor Universitas Columbia yang mempelajari pemberantasan polio.

"Saya berasumsi negara-negara seperti Inggris dan AS akan mampu menyetop penularan dengan cepat, tapi kita juga berasumsi demikian dengan cacar monyet."

Insiden terbaru itu mencerminkan pertama kali dalam beberapa tahun bahwa virus polio terkait vaksin muncul di negara-negara kaya. [vm/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG