Opini kaum muda Eropa tampaknya semakin menentang imigrasi. Kalau mereka ditanya mengenai kehidupan mereka, pembicaraan dengan cepat beralih menjadi tentang sulitnya mencari pekerjaan dan bahwa Eropa terancam akan dibanjiri kaum migran.
Di Hongaria, Kitti, guru olah raga berusia 28 tahun dan ibu seorang anak perempuan berusia delapan tahun, mengatakan “Saya pergi ke stasiun besar kereta api musim panas lalu untuk membantu kaum migran.” Tetapi sejak itu hatinya sudah berubah.
“Saya kira kita perlu menghentikan kedatangan mereka, mereka berbeda berpikir daripada kita, terutama mengenai wanita,” katanya.
Dia menyebut tentang orang-orang migran yang mabuk dan menyerang perempuan di Cologne dan Hamburg, Jerman, pada waktu perayaan Tahun Baru lalu. Dia menggambarkan dirinya sebagai seorang progresif dalam politik, tetapi mendukung perdana menteri Hongaria Viktor Orban dalam tuntutannya agar Eropa menghentikan arus pengungsi dan migran.
Di utara Hongaria, pemrotes anti-migran di Polandia turun ke jalan-jalan hari Minggu yang menyuarakan kekhawatiran Kitti. Pemrotes di Gora Kalwaria, 30 kilometer sebelah selatan Warsawa, mengatakan mereka khawatir mengenai apa yang dapat terjadi terhadap perempuan dan anak-anak setelah serangan seks Malam Tahun Baru lalu di Jerman.
Lainnya mengeluh migran tidak akan dapat berintegrasi karena tradisi yang berbeda.
Satu usul radikal untuk memasang pagar sekeliling Yunani, yang memisahkannya dari bagian selebihnya Uni Eropa untuk mengekang banjir migran, mendapat dukungan yang meningkat di kalangan kaum elit politik benua itu dan akan berada di depan dalam pembicaraan yang penuh dengan pertentangan hari Senin antara para menteri dalam negeri Eropa di Amsterdam. [gp]
