Hasil tidak resmi dari pemilu parlemen babak kedua Iran menunjukkan bahwa kaum reformis dan politisi moderat yang bersekutu dengan Presiden Hassan Rouhani memenangkan lebih banyak kursi daripada saingan mereka golongan konservatif atau fundamentalis, dan kemungkinan akan menguasai badan legislatif itu.
Rakyat Iran memulai pemilu hari Jumat (28/4) untuk mengisi 68 kursi yang tidak ada calon memenangkannya secara langsung dalam babak pertama, yang diadakan Februari lalu. Dalam pemilu babak pertama itu, politisi reformis meraih mayoritas kursi yang dimenangkan secara jelas.
Dari ke-68 kursi yang diperebutkan, koalisi Daftar Harapan pro-Rouhani, memenangkan 33 kursi sementara politisi fundamentalis memenangkan 21, menurut media pemerintah Iran. Kursi selebihnya masih dipersaingkan.
Hasil terakhir diperkirakan akan diumumkan kemudian hari Sabtu.
Kalau hasilnya dikukuhkan dengan resmi, ini akan menandakan pergeseran dramatis dalam politik Iran, dimana kaum fundamentalis lebih sedikit jumlahnya daripada rekan mereka kaum moderat untuk pertama kalinya sejak tahun 2004.
Dengan kemenangan hari Jumat, kaum reformis akan melihat jumlah mereka meningkat ke 128 kursi dalam badan legilatif yang mempunyai 290 kursi itu.
Sekalipun kurang sedikit dari jumlah mayoritas, mereka lebih banyak daripada 124 kursi yang diperoleh kaum fundamentalis dan akan memegang kekuasaan yang lebih besar untuk melakukan reformasi dalam kebijakan republik Islam itu. [gp]