Pengelola kebun binatang di ibu kota Peru, Lima, telah menemukan cara kreatif agar tetap dapat memberi makan hewan-hewan di kebun binatang itu. Kebun binatang Lima mengalami kerugian yang besar akibat penutupan wilayah yang disebabkan oleh pandemi virus corona.
Mereka menanam sendiri sayur-sayuran untuk pakan hewan-hewan tersebut. Pengelola kebun binatang menggunakan sebagian lahan di kompleks mereka untuk bercocok tanam sayur-sayuran. Kebun binatang itu membutuhkan 720 ton pakan bagi hewan-hewan tersebut setiap bulannya.
Para penjaga kebun binatang memetik hasil panen pertama mereka pada bulan November lalu dan mereka kini mampu menghasilkan pakan 800 kilogram setiap hari.
Hasil panen, termasuk tebu dan tanaman alfalfa, digunakan untuk memberi makan kuda nil, jerapah, kambing, llama dan alpaka.
Ini bukan kali pertama kebun binatang Lima berupaya untuk berswasembada pakan. Dalam satu dekade terakhir, para staf kebun binatang telah menanam sayuran untuk pakan hewan tertentu seperti monyet dan hewan pengerat besar.
Carlos Tejada, asisten manajer kebun binatang Lima mengatakan, "Pandemi telah memaksa kami untuk mencari jalan baru. Kebun binatang 'Taman Legenda' beroperasi dari sumber dayanya sendiri, dan sejak tahun lalu, kami mendapati bahwa kami berada di titik di mana kami tidak memiliki pendapatan karena pengunjung dilarang datang."
Carlos menambahkan, mereka melakukan berbagai upaya untuk tetap dapat menyediakan makanan bagi hewan-hewan tersebut setiap hari, dengan mengurangi biaya pembelian pakan hewan.
"Jadi kami harus mencari pilihan lain, pilihan yang dapat mengurangi anggaran pembelian makanan hewan. Kami telah mengidentifikasi dua atau tiga tumbuhan yang berbeda dan kawasan di mana kami menanam dan memanen sayur-sayuran tersebut, serta membuatnya berhasil," jelasnya.
Kebun binatang di Lima, yang dikenal sebagai Taman Legenda, didirikan 60 tahun lalu. Kebun binatang itu memiliki sekitar 1.300 hewan peliharaan, sebagian besar di antaranya hewan herbivora. [lj/uh]