Perselisihan politik yang terus berlangsung di Kongres kerap menghalangi penyusunan undang-undang mengenai berbagai prioritas nasional.
Karena kedua fraksi tidak dapat sepenuhnya menyelenggarakan agenda mereka atau bersedia mengkompromikan prinsip-prinsip utama, kebuntuan kerap terjadi. Di Senat, tindakan yang bersifat prosedural untuk merintangi rancangan undang-undang semakin meningkat dalam dua tahun terakhir dibandingkan dengan pada masa lalu.
Ketika Barack Obama menjadi presiden ia berjanji untuk mengedepankan konsensus dan mengubah iklim politik di Washington yang kerap tidak sehat. Obama kerap menang di Kongres, namun disertai penentangan telak dari fraksi Republik dan diwarnai oleh retorika yang memanas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan terbentuknya Kongres baru, himbauan mengenai perubahan mulai terdengar.
Sidang Kongres yang baru memberikan sedikit harapan. Fraksi Demokrat dan Republik berhasil menemukan jalan tengah mengenai perdebatan masalah fiskal dan meloloskan rancangan undang-undang mengenai pajak yang disepakati kedua pihak. Kongres juga menyetujui banyak rancangan undang-undang lainnya, bahkan dengan dukungan satu orang anggota fraksi Republik saja.
Tetapi fraksi Republik di DPR mengatakan mereka punya mandat dari para pendukungnya untuk menghentikan atau membalikkan agenda Presiden Obama, termasuk mencabut undang-undang reformasi layanan kesehatan yang sudah ditandatangani Presiden Obama. Fred Upton, anggota fraksi Republik dari negara bagian Michigan, mengatakan, “Kami akan mencabut undang-undang ini secara bertahap.”
Tidak secepat itu, ujar Ketua Mayoritas Senat Harry Reid. Ia mengatakan, "Fraksi Republik harus memahami bahwa undang-undang layanan kesehatan tidak dapat dicabut.”
Masih harus dilihat apakah insiden penembakan yang hampir merenggut nyawa anggota DPR dari negara bagian Arizona, Gabrielle Gifford berdampak pada perdebatan politik Amerika. Sampai saat ini, insiden itu nampaknya membantu mengembangkan rasa persatuan di kalangan anggota-anggota Kongres.
Ini seperti yang dikatakan oleh ketua DPR John Boehner, “Serangan terhadap seorang anggota DPR berarti serangan terhadap kita semua. Tindakan seperti itu tidak bisa diterima dalam masyarakat kita.”
