Presiden Barack Obama menghimbau perlunya persatuan selagi ia berusaha menenangkan warga Amerika Rabu malam, beberapa hari setelah enam orang tewas dalam percobaan pembunuhan terhadap seorang anggota Kongres. Sasaran penembakan itu – Gabrielle Giffords, anggota DPR dari negara bagian Arizona. Gifford sekarang sedang menjalani perawatan intensif atas luka parah di kepalanya.
Meneduhkan, mempersatukan dan menyejukkan hati adalah kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan bagaimana Presiden Obama hari Rabu menenangkan masyarakat Arizona dan seluruh negeri. Ia mengatakan, "Kami ikut berduka atas tragedi ini. Kami juga turut merasakan kesedihan ini.”
Hari Sabtu, seorang pria bersenjata melakukan penembakan di halaman sebuah pasar swalayan di Tucson, di mana anggota Kongres Gabrielle Giffords sedang mengadakan pertemuan dengan para pendukungnya. Enam orang yang berdiri di dekatnya tewas, termasuk seorang hakim federal dan anak perempuan berusia sembilan tahun.
Banyak pihak mengatakan ini adalah ujian kepemimpinan bagi seorang presiden Amerika untuk menenangkan warganya yang berduka – kesempatan untuk menunjukkan perasaannya kepada warga awam, untuk menghapus air mata mereka dengan kata-kata yang menyejukkan.
Presiden George W. Bush melakukannya melalui pengeras suara setelah serangan teroris 11 September 2001. Presiden Bill Clinton berpidato setelah pemboman di Oklahoma City tahun 1995; Presiden Ronald Reagan, setelah meledaknya pesawat ulang alik luar angkasa; dan sekarang, Presiden Obama.
Obama mengatakan, "Kita mungkin tidak dapat menghentikan kejahatan di dunia, tetapi saya tahu, bagaimana kita memperlakukan orang tergantung pada diri kita sendiri. Saya yakin walaupun kita semua tidak sempurna, kita punya tata susila dan kebaikan,dan kekuatan yang ingin memecah belah kita tidak sekuat seperti kekuatan yang menyatukan kita.”
Jared Loughner didakwa melakukan percobaan pembunuhan terhadap Gifford. Penembakan itu merupakan yang pertama dilakukan terhadap seorang anggota Kongres dalam 30 tahun.
Rabu pagi, anggota-anggota DPR mengheningkan cipta bagi rekan mereka yang luka dan anggota staf politik Gifford yang tewas dalam serangan itu. Ketua DPR John Boehner mengatakan, “Hati kami sedih, tetapi tidak patah semangat.”
Dalam perjalanan ke Arizona itu, Presiden Obama menjenguk Gifford. Setelah meninggalkan rumah sakit, suami Gifoord mengatakan kepada Presiden Obama bahwa Gifford membuka matanya untuk pertama kalinya.
Obama mengatakan, "Ia tahu kami menyayanginya. Ia tahu kami mendukungnya melewati masa-masa penyembuhan yang sulit dan panjang.”
Tim dokter telah mengangkat sebagian tengkorak Gifford untuk memberi ruang bagi pembengkakan otak. Mereka mengurangi obat dan mengatakan Gifford sekarang dapat bernafas sendiri.