Gelombang kekerasan di kota pelabuhan Karachi, Pakistan, telah menewaskan sedikitnya 31 orang sejak Senin dan memicu menteri dalam negeri negara itu mengatakan pemerintah akan mengambil "setiap tindakan yang mungkin untuk memulihkan perdamaian."
Pihak berwenang mengatakan 11 orang ditembak mati di Karachi pada hari Selasa, sementara setidaknya 20 tewas sehari sebelumnya. Karachi memiliki sejarah panjang terkait kekerasan etnis, sektarian dan politik oleh gerombolan orang bersenjata yang diduga berhubungan dengan partai-partai politik utama di Pakistan. Para pejabat mengatakan kekerasan telah menewaskan lebih dari 200 orang di kota itu bulan lalu.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik Selasa mengatakan, pemerintah telah muak melihat pembunuhan dan akan mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya. Pihak berwenang Pakistan meningkatkan penempatan pasukan keamanan di Karachi bulan lalu, tapi kekerasan berlanjut.
Di tempat lain Selasa, ledakan bom pinggir jalan menghantam sebuah kendaraan yang membawa tentara Pakistan di daerah perbatasan barat laut, menewaskan dua dari mereka. Para pejabat mengatakan serangan terjadi saat pasukan sedang berpatroli dekat kota Ladha, daerah kesukuan Waziristan Selatan, yang berbatasan dengan Afghanistan. Waziristan Selatan adalah kubu pejuang Islamis dan yang terkait al-Qaida.