Presiden Burundi Pierre Nkurunziza mengatakan kepada rakyatnya bahwa pemilu mendatang akan berlangsung damai, dan bersikeras mengatakan kerusuhan baru-baru ini di ibukota, Bujumbura, bukanlah cerminan situasi di seluruh negeri – bahkan ketika aksi protes masih terus berlanjut.
Nkurunziza menyampaikan pidato kenegaraan, Rabu (20/5) malam, yang mengumumkan bahwa pemilu parlemen mendatang akan ditunda sepekan, menjadi 5 Juni, karena kekerasan politik belakangan ini.
Para penentang presiden berusaha melakukan kudeta pekan lalu sewaktu ia berada di luar negeri, menghadiri sebuah pertemuan regional. Kudeta itu gagal, namun kerusuhan berlanjut setiap harinya.
Hari Kamis, sejumlah demonstran bentrok dengan polisi. Mereka melakukan aksi lempar batu dan ditanggapi polisi dengan gas air mata dan tembakan peringatan ke udara.
Sejumlah saksi mata melaporkan, sedikitnya seorang demonstran terkena peluru dan kemungkinan tewas.