Bentrokan terjadi kembali hari Senin (10/5) antara pasukan keamanan Israel dan jemaah Palestina di dekat masjid al-Aqsa di Yerusalem.
Menurut para saksi mata, pasukan keamanan melepaskan gas air mata dan granat kejut ke arah masjid, sedangkan jemaah melemparkan batu dan benda-benda lain ke arah pasukan Israel. Ada laporan bahwa puluhan orang cedera, termasuk sedikitnya 50 orang yang dibawa ke rumah sakit terdekat.
Puluhan orang Palestina cedera dalam konfrontasi dengan polisi di Yerusalem sejak Sabtu malam hingga Minggu, sewaktu Muslim menyambut Lailatul Qadar.
Bentrokan terjadi di gerbang-gerbang kompleks Masjid al-Aqsa di Kota Tua, yang dianggap sebagai tempat paling suci oleh umat Yahudi dan tempat suci ketiga dalam Islam.
PM Israel Benjamin Netanyahu hari Minggu (9/5) mengatakan bahwa pihak berwenang “tidak akan membiarkan seorang pun ekstremis untuk menggoyahkan ketenangan,” setelah beberapa hari bentrokan antara demonstran Palestina dan polisi Israel di luar kawasan Kota Tua Yerusalem.
Pemimpin Israel itu mengatakan dalam rapat kabinet bahwa ia telah bertemu dengan para pejabat keamanan dan bersumpah akan “menegakkan hukum dan ketertiban secara tegas dan bertanggung jawab.”
Ia mengatakan Israel “akan terus mempertahankan kebebasan beribadah bagi semua agama, tetapi kami tidak akan membiarkan gangguan dengan kekerasan.”
Bentrokan hari Senin (10/5) terjadi beberapa jam sebelum parade tahunan Hari Yerusalem, yakni pawai bendera yang memperingati klaim Israel atas seluruh wilayah Yerusalem. Parade ini akan melalui kawasan Kota Tua Yerusalem, bagian dari Yerusalem Timur yang direbut dan dianeksasi Israel dalam Perang Timur Tengah tahun 1967.
Tetapi pihak berwenang Israel telah melarang untuk sementara para pengunjung Yahudi ke tempat suci tersebut sehubungan dengan bentrokan itu.
Acara tahunan, yang dipandang sebagian orang bersifat provokatif, berlangsung pada waktu yang tidak menentu.
Sidang dalam kasus pengadilan terkait rencana pengusiran beberapa keluarga Palestina dari sebuah kawasan permukiman di Yerusalem timur telah ditunda sementara keluarga-keluarga Palestina itu meminta pandangan hukum dari jaksa agung Israel. [uh/ab]