Pemerintahan Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro meluncurkan sebuah kampanye untuk mengintimidasi pihak oposisi yang mencakup penggerebekan ilegal malam hari di rumah-rumah yang dicurigai dihuni pembangkang, kata Amnesty International, Senin.
Kelompok HAM itu mengatakan, telah mendokumentasikan laporan sedikitnya 47 serangan "di daerah pemukiman oleh pasukan keamanan negara dan kelompok warga sipil bersenjata" di 11 negara bagian Venezuela antara bulan April sampai Juli 2017.
Periode itu ditandai dengan demonstrasi massal melawan rezim sayap kiri yang berkuasa, di mana lebih dari 120 orang terbunuh.
Dalam beberapa kasus, pemrotes yang melarikan diri dari polisi berlari ke kawasan permukiman.
Pasukan keamanan Venezuela kemudian "memasuki bangunan dan daerah permukiman dan melakukan serangan ilegal" dalam upaya mencari pemrotes, kata laporan yang berjudul "Malam Teror."
Penggerebekan itu kadang terjadi "berjam-jam dan dalam beberapa kasus berhari-hari, setelah demonstrasi di jalan-jalan berakhir."
Dan di beberapa lingkungan warga sipil bersenjata, yang direstui oleh pemerintah, menyerang wilayah yang sama yang sudah digrebek sebelumnya
Selama penggerebekan pasukan keamanan menghancurkan gerbang dan pintu pengaman, menembakkan gas air mata dan senapan pelet ke dalam rumah, mengancam penduduk dengan senjata mereka, dan sering mencuri barang berharga seperti komputer dan telepon genggam. [ps/jm]