Bayangkan kita di-PHK. Kita bisa membuka bisnis menjahit di rumah bila kita punya mesin jahit yang lebih baik, dan sedikit uang untuk iklan, tetapi, kita tidak bisa memperoleh pinjaman dari bank.
Baru-baru ini, banyak orang dalam situasi serupa memperoleh pinjaman dari kelompok microfinance mahasiswa. Kelompok-kelompok itu memberi pinjaman untuk bisnis atau pribadi. Ke-12 organisasi itu adalah bagian dari jaringan nasional yang disebut Campus Microfinance Alliance. Aliansi ini menyediakan bantuan keuangan, bantuan teknis, dan program-program pelatihan bagi setiap kelompok anggotanya.
Masing-masing kelompok punya antara 10 dan 70 sukarelawan, sebagian besar dari mereka mahasiswa. Mereka telah memungkinkan ratusan orang di seluruh Amerika memulai bisnis kecil.
Vanessa Carter, direktur aliansi itu, mengatakan situasi ekonomi sulit telah mempercepat pertumbuhan gerakan microfinance kampus.
“Aliansi ini dimulai karena para mahasiswa putus kuliah, resesi ekonomi memuncak, dan mahasiswa-mahasiswa itu melihat sejumlah bisnis gulung tikar dan berbagai dampak akibat tingginya pengangguran secara langsung,” ujarnya.
Di Iowa, sebuah kelompok microfinance mahasiswa di Grinnell College membantu masyarakat lokal dan internasional. Kelompok ini dibentuk tahun 2007. Pada waktu itu, mahasiswa universitas Grinnell, Jeff Raderstrong, dan beberapa temannya mengumpulkan lebih dari 600 dolar dari mahasiswa-mahasiswa lain. Tradisi malam minggu di Grinnel yang melewatkan makan untuk membantu orang lain membuat kelompok itu mampu memberi pinjaman melalui organisasi microfinance internasional bernama Kiva.org. Social Entrepreneurs of Grinnel (SEG) kemudian diluncurkan.
SEG kemudian beralih menyediakan pinjaman langsung kepada mitra-mitra internasional. Namun kemudian, kelompok itu juga membantu orang-orang di Iowa. Jeff Raderstrong mengisahkan bagaimana hal itu
“Menjadi semakin jelas bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan di masyarakat Grinnell. Karena, kotanya sendiri, ada sebagian orang kaya, tapi ada banyak kemiskinan. Kota ini penuh dengan warga pedesaan yang tidak mampu,” paparnya.
Mark Root-Wiley, anggota lainnya di SEG, menuturkan SEG memahami bahwa pinjaman untuk usaha kecil dengan suku bunga 0 persen atau suku bunga rendah dapat membantu penduduk lokal. Pinjaman SEG telah membantu orang-orang membayar cicilan kredit mobil sehingga mereka bisa pergi bekerja. Pinjaman itu juga membantu pasien-pasien yang membutuhkan tempat tinggal sementara dekat klinik tempat mereka berobat.