Tautan-tautan Akses

Kelompok Masyarakat Jatim Tolak Kedatangan Rizieq Shihab, Tuntut Pembubaran FPI


Warga menolak rencana kedatangan Rizieq Shihab ke Surabaya dan Jawa Timur (Foto: VOA/ Petrus Riski).
Warga menolak rencana kedatangan Rizieq Shihab ke Surabaya dan Jawa Timur (Foto: VOA/ Petrus Riski).

Sejumlah perwakilan kelompok masyarakat di Surabaya dan sekitarnya melakukan aksi menolak kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) ke Surabaya dan Jawa Timur. Warga berunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/11), siap menghadang bila rencana pimpinan FPI ini jadi dilaksanakan.

Rencana pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, datang ke beberapa daerah di Jawa Timur, ditentang sejumlah eleman masyarakat Surabaya. Mereka membentangkan spanduk dan menyerukan sikap menolak kedatangan Rizieq Shihab, serta mendukung pembubaran FPI oleh pemerintah dan aparat penegak hukum.

Kusnan, salah seorang peserta aksi mengatakan, tidak ingin suasana damai di kota Surabaya dan propinsi Jawa Timur secara keseluruhan, dirusak dengan kedatangan pimpinan FPI yang kerap menyampaikan pernyataan yang memecah belah masyarakat.

“Ini Surabaya sudah damai, Jawa Timur sudah damai, tidak perlu ada lagi ada seperti itu. Semoga aparat bisa menindak tegas, semoga aparat bisa tetap dipercaya. Dengan tindakan sembrononya Rizieq, dengan omongan-omongan Rizieq yang seperti demikian, memecah belah bangsa, memecah belah anak-anak negeri ini," jelasnya.

Warga dari berbagai elemen di Surabaya menyatakan penolakan rencana kedatangan Rizieq Shihab, dan mendesak pembubaran FPI (Foto: VOA/ Petrus Riski)
Warga dari berbagai elemen di Surabaya menyatakan penolakan rencana kedatangan Rizieq Shihab, dan mendesak pembubaran FPI (Foto: VOA/ Petrus Riski)

"Di Surabaya ini ada orang Ambon, apapun ada di sini, kita semua di sini seperti sahabat. Ada Arab, Madura, apa pun ada di sini, di sini tidak ada perpecahan. Tapi ketika orang-orang yang suka memecah belah mau hadir di sini, kami siap untuk menghadangnya, bersama aparat, bersama TNI dan Polri,” imbuh Kusnan.

Hal senada disampaikan warga Surabaya yang juga aktivis kebhinnekaan, Yuska Harimurti. “Segala tindakan politisasi atas nama agama itu harus dicegah, karena bagaimana pun juga risikonya akan sangat mahal jika narasi kebencian, kemudian tidak membangun kesetaraan, itu terus disampaikan kepada khalayak ramai, artinya itu akan membuat cemas dari kelompok-kelompok lain, yang merasa terancam, merasa terdiskriminasi, merasa ditindas dan segala macam," serunya.

Kelompok Masyarakat Jatim Tolak Kedatangan Rizieq Shihab, Tuntut Pembubaran FPI
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:35 0:00

"Artinya, kalau pasca kedatangan Rizieq Shihab ke Indonesia, kemudian banyak penolakan di berbagai kota, saya menangkap ini semacam keresahan yang akumulatif dari peristiwa-peristiwa yang mungkin pernah dilakukan oleh FPI selama mereka ada dan eksis di Indonesia,” lanjut Yuska.

Selain karena narasi kebencian dan aksi intoleransi kelompok FPI, Ahmad Jazuli, selaku Koordinator Elemen Warga Kota Surabaya, menyatakan menolak kedatangan Rizieq Shihab ke Surabaya dan sejumlah daerah di Jawa Timur, karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan dan berpotensi menularkan virus corona.

Sejumlah kelompok masyarakat di Surabaya membentangkan spanduk tolak FPI di depan Gedung Negara Grahadi (Foto: VOA/Petrus Riski).
Sejumlah kelompok masyarakat di Surabaya membentangkan spanduk tolak FPI di depan Gedung Negara Grahadi (Foto: VOA/Petrus Riski).

“Kami tidak ingin Jawa Timur menjadi zona merah lagi, yang nanti akan mengkhawatirkan semua pihak, termasuk juga kita mendukung sepenuhnya TNI dan Polri untuk membubarkan ormas-ormas yang radikal, khususnya di sini FPI, karena kita anggap sejauh ini FPI selalu membuat persoalan yang gaduh, seakan-akan menjadi pengatur hukum di negeri kita,” kata Ahmad Jazuli.

Aksi menolak kedatangan Rizieq Shihab dan seruan pembubaran FPI juga berlangsung di Malang, Medan, Pekanbaru, Gorontalo dan Banten. Semua aksi menyampaikan alasan yang kurang lebih sama dengan aksi di Surabaya hari Selasa, yaitu khawatir dengan narasi yang memecah belah bangsa dan perebakan pandemi virus corona. [pr/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG