Kelompok pemberontak Suriah mengatakan pihaknya tidak akan menarik mundur pasukannya dari zona demiliterisasi di sekitar barat laut Idlib, sebagaimana disepakati bulan ini antara Rusia dan Turki.
Failaq Al-Sham, salah satu faksi utama yang didukung Turki di Suriah Utara, mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Minggu (30/9) bahwa semua senjata berat berada jauh di garis depan.
Pernyataan kelompok itu muncul beberapa jam setelah kelompok pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris mengatakan Failaq Al-Sham telah memulai evakuasi beberapa posisi penting kelompok itu di Aleppo, yang berbatasan dengan Idlib.
Zona ini dibentuk pada 15 Oktober dan terletak 15-20 kilometer ke dalam wilayah Idlib, dimana pasukan patroli terkoordinasi Rusia dan Turki berada.
Idlib adalah benteng pertahanan terakhir kelompok oposisi Suriah. [em]