Tautan-tautan Akses

Kelompok Pertama Warga AS Yang Diungsikan dari Wuhan, Bebas dari Karantina


Warga yang dievakuasi dari China akibat merebaknya wabah virus korona, meluapkan kegembiraan mereka dengan melemparkan masker menandai usainya masa karantina mereka di Riverside, California, AS, 11 Februari 2020.
Warga yang dievakuasi dari China akibat merebaknya wabah virus korona, meluapkan kegembiraan mereka dengan melemparkan masker menandai usainya masa karantina mereka di Riverside, California, AS, 11 Februari 2020.

Masa karantina 14 hari telah berakhir bagi 195 warga Amerika yang diungsikan keluar Wuhan. Mereka adalah kelompok pertama yang diterbangkan ke AS dari pusat penyebaran virus korona di China itu. Setelah berakhirnya karantina ini, mereka dapat kembali ke rumah masing-masing.

Tetapi virus korona terus menyebar dan pekan ini lebih dari 400 ilmuwan dari seluruh dunia akan membahas isu tersebut pada pertemuan yang diselenggarakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa. Mereka akan meninjau cara-cara untuk mempercepat tes keberadaan virus ini, penyediaan obat dan vaksinnya, untuk membantu membendung penyebaran virus baru tersebut. Juga hari Selasa (12/2), WHO resmi menyebut virus tersebut sebagai COVID-19 (Corona Virus Disease 19).

Nama baru telah ditetapkan bagi virus korona yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari seribu orang dan menulari lebih dari 43 ribu orang di berbagai penjuru dunia, kebanyakan di China.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengemukakan, "Menetapkan nama penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang tidak akurat atau menstigmatisasi.”

WHO menyatakan memilih nama "COVID19" yang tidak mengacu secara spesifik suatu lokasi geografis, hewan, satu orang atau sekelompok orang.

Sementara pasien baru yang terjangkit virus itu dikukuhkan di China dan tempat-tempat lain, masyarakat global menghadapi masa sulit untuk menghadang penyebaran virus tersebut, meskipun Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular AS (CDC) menyatakan situasinya berbeda di AS.

"Tiga belas kasus yang dikukuhkan; hanya dua yang tertular di AS karena mereka pada dasarnya adalah mitra orang yang terinfeksi di Wuhan. Tindakan agresif kami dalam strategi perjalanan dan perbatasan serta investigasi kami dengan menelusuri kontak, dirilisnya hasil tes laboratorium, dukungan bagi penerbangan untuk memulangkan warga, telah memperlambat kedatangan virus ini,” kata Dr. Anne Shuchat dari CDC.

Hari Selasa, kelompok pertama warga Amerika yang dikarantina 14 hari sebelumnya setelah mereka dievakuasi dari Wuhan, mendapat kabar baik. Laksamana Muda Dr Nancy Knight dari CDC menjelaskan, "Keseluruh 195 pengungsi ini telah menuntaskan masa karantina mereka. Mereka telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan akhir pagi ini, yang mencakup pemeriksaan gejala-gejala dan suhu tubuh mereka. Mereka dianggap aman untuk kembali ke tengah-tengah komunitas mereka. Ini adalah perayaan besar untuk kita semua di sini, di March Air Reserve Base.”

Tetapi masih ada kabar lainnya yang tidak terlalu baik. Dr Anne Schuchat dari CDC mengemukakan, "Kasus pertama dideteksi di California pada seseorang yang merupakan bagian dari kelompok lain yang dipulangkan dari Wuhan, dari penerbangan dengan pesawat carteran berikutnya. Orang itu sedang dirawat di California dan ia adalah pasien ke-13 yang terjadi di enam negara bagian berbeda.”

Hampir 400 kasus telah dikonfirmasi di 20-an negara dan teritori di luar China daratan, dengan dua kematian: satu di Hong Kong dan satu lagi di Filipina. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG