Partai-partai populis sayap kanan diperkirakan akan unggul dalam pemilu tiga hari untuk parlemen Uni Eropa, mulai tanggal 6 Juni mendatang. Mereka berhasil memanfaatkan kemarahan pemilih di negara-negara Uni Eropa dan ketidakpercayaan terhadap partai-partai arus utama.
Para analis memperkirakan dampak buruk itu dapat mempengaruhi kebijakan Uni Eropa seperti lingkungan hidup, ekonomi, imigrasi dan urusan luar negeri, termasuk potensi berkurangnya dukungan untuk Ukraina dalam melawan Rusia.
Pasar pada hari Minggu di Souppes-sur-Loing, sekitar 100 kilometer selatan Paris, adalah tempat yang baik untuk bertemu warga setempat, apalagi menjelang pemilu Parlemen Eropa pada 9 Juni di Prancis.
Beberapa tahun yang lalu, banyak pemilih mungkin ragu untuk mengobrol dengan anggota partai sayap kanan National Rally ini.
Pemilih asal Prancis, Frederic Mokris mengatakan, “Sesuatu harus dilakukan karena rakyat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Sebelumnya saya memilih partai Rally Nasional. Saya tidak malu mengakuinya. Saya akan tetap memilih itu,” katanya.
Jajak pendapat meramalkan partai berhaluan kanan, Rally Nasional bisa memperoleh lebih dari sepertiga suara di parlemen Uni Eropa di Prancis, dua kali lipat dari dukungan untuk partai Renaissance, partai yang berkuasa di negara yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron. [ps/jm]
Forum