Sebuah pesan online yang dipublikasikan oleh kelompok itu mengatakan mereka telah menonaktifkan, membongkar dan membocorkan informasi dari sedikitnya 500 situs di Tiongkok selama sepekan lalu. Situs-situs yang diretas itu termasuk beberapa situs pemerintah kota, dan situs-situs komersial umum.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Lei, Kamis, mengakui bahwa pemerintah Beijing menjadi korban peretasan, namun bersikeras mengatakan, bahwa pengguna internet bebas mengungkapkan pendapat mereka.
Pada sebuah situs pemerintah Tiongkok, kelompok peretas itu meninggalkan sebuah pesan yang mengecam pembatasan-pembatasan pemerintah terhadap penggunaan internet, dan menyediakan petunjuk mengenai bagaimana cara menghindari jaringan sensor online Tiongkok, yang sering disebut banyak orang sebagai 'Great Firewall of China.'
Kelompok aktivis peretas itu mengatakan mereka mengacaukan situs-situs itu untuk memrotes peraturan keras pemerintah Tiongkok yang memberlakukan undang-undang yang tidak adil dan proses yang tidak sehat.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Lei, Kamis, mengakui bahwa pemerintah Beijing menjadi korban peretasan, namun bersikeras mengatakan, bahwa pengguna internet bebas mengungkapkan pendapat mereka.
Pada sebuah situs pemerintah Tiongkok, kelompok peretas itu meninggalkan sebuah pesan yang mengecam pembatasan-pembatasan pemerintah terhadap penggunaan internet, dan menyediakan petunjuk mengenai bagaimana cara menghindari jaringan sensor online Tiongkok, yang sering disebut banyak orang sebagai 'Great Firewall of China.'
Kelompok aktivis peretas itu mengatakan mereka mengacaukan situs-situs itu untuk memrotes peraturan keras pemerintah Tiongkok yang memberlakukan undang-undang yang tidak adil dan proses yang tidak sehat.