Keluarga mendiang bintang bisbol AS, Tony Gwynn, yang terpampang di Hall of Fame dan dulu bermain untuk San Diego Padres, telah mengajukan gugatan hukum di California terhadap produsen tembakau kunyah.
Keluarganya menuduh perusahaan tembakau telah menyebabkan kematiannya akibat kanker karena membuatnya ketagihan sejak muda.
Dengan tindakan hukum tersebut, Gwynn menjadi salah satu dari bintang Liga Bisbol Besar paling terkenal yang namanya digunakan dalam serangan publik terhadap industri tembakau.
Keluarga Gwynn hari Selasa (24/5) mengatakan bahwa ia menggunakan "dip," atau tembakau yang ditaruh antara bibir dan gusi, karena dianggap lebih sehat dibandingkan merokok.
"Perusahaan-perusahaan tembakau selama hidup ayah saya telah menggunakan ketagihannya sebagai papan iklan berjalan," ujar putrinya, Anisha Gwynn-Jones, dalam pernyataan tertulis.
Gugatan tersebut mencakup dugaan kelalaian, tanggung jawab produk dan kecurangan. Tindakan hukum ini muncul dua tahun setelah sang atlet, yang seringkali difoto dengan gumpalan tembakau di pipi kanannya, meninggal dunia pada usia 54 tahun karena kanker di kelenjar ludah.
Selama berpuluh tahun, banyak pemain bisbol yang mengunyah tembakau di lapangan.
Gwynn menjadi ketagihan tembakau yang tidak dibakar mulai usia 17 tahun sebagai pemain bisbol di San Diego State University, di mana ia diberi sampel gratis sebagai skema pemasaran yang menggunakan pegawai kontrak untuk menjangkau atlet, menurut gugatan tersebut.
Gugatan itu ditujukan kepada Altria Group, salah satu perusahaan tembakau terbesar di dunia, dan anak perusahaannya Smokeless Tobacco Company, yang memproduksi merk Skoal.
Pihak Altria menolak berkomentar. [hd]