Seorang saudara laki-laki Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, Kamis (8/7) ditunjuk sebagai menteri keuangan. Penunjukan itu mempererat cengkeraman kekuasaan keluarga Rajapaksa di negara Asia Selatan itu saat menghadapi kesulitan ekonomi yang berkembang.
Basil Rajapaksa, 70, mengambil alih posisi tertinggi di Kementerian Keuangan itu dari saudaranya yang lain, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa.
Presiden berusia 72 tahun itu telah menugaskan Mahinda untuk memimpin kementerian kebijakan dan perencanaan ekonomi tingkat rendah yang baru dibentuk.
Mahinda Rajapaksa, 75, adalah presiden negara itu selama satu dekade hingga 2015. Basil, yang dikenal sebagai ahli strategi politik di keluarga tersebut, mengelola ekonomi pada saat Mahinda berkuasa sebagai presiden.
Basil ditunjuk sebagai menteri keuangan setelah ekonomi Sri Lanka mencatat kontraksi 3,6 persen pada 2020 akibat pandemi virus corona – kondisi ekonomi terburuk sejak kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1948.
Dengan masuknya Basil, kabinet yang diketuai Gotabaya kini memiliki lima anggota keluarga Rajapaksa.
Kakak laki-laki tertua Chamal, 78, adalah menteri irigasi sementara putra sulung perdana menteri, Namal, 35, adalah menteri pemuda dan olahraga.
Beberapa anggota keluarga Rajapaksa lainnya memegang posisi menteri junior dan posisi penting lainnya dalam pemerintahan.
Basil Rajapaksa digambarkan sebagai "Tuan Sepuluh Persen" dalam kawat kedutaan AS tahun 2007 yang dibocorkan oleh organisasi WikiLeaks karena komisi yang diduga diambilnya dari kontrak pemerintah.
Ia telah membantah melakukan kesalahan dan penyelidikan gagal menemukan bukti yang mendukung tuduhan dia menyedot jutaan dolar dari kas negara.
Sebagai seorang berwarganegaraan ganda, AS-Sri Lanka, Basil dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan 2020, tetapi Gotabaya menghapus ketentuan konstitusional yang mencegahnya duduk dalam kabinet. [ab/uh]