Tautan-tautan Akses

Keluarga Sandera Hamas Desak Anggota Kongres AS untuk Lanjutkan Perundingan 


Anggota Kongres AS Michael McCaul bertemu dengan orang tua dari salah satu sandera yang masih ditahan Hamas, di Capitol Hill, Washington DC, Rabu, 29 November 2023. (Foto: Elizabeth Frantz/Reuters)
Anggota Kongres AS Michael McCaul bertemu dengan orang tua dari salah satu sandera yang masih ditahan Hamas, di Capitol Hill, Washington DC, Rabu, 29 November 2023. (Foto: Elizabeth Frantz/Reuters)

Keluarga sandera yang masih ditahan oleh Hamas pada Rabu (29/11) mendesak anggota Kongres Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan perundingan pembebasan mereka.

Pemerintah Israel mengatakan bahwa 12 sandera dibebaskan dari penawanan di Gaza pada Rabu (29/11). Pembebasan itu adalah yang keenam selama gencatan senjata yang dirundingkan dan sedang diupayakan untuk diperpanjang oleh para perunding internasional.

“Pembebasan para sandera ini menjadi harapan,” kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Ben Cardin dalam sebuah pernyataan Rabu.

“Dan kami juga merasa terdorong oleh bantuan penyelamatan jiwa yang telah menjangkau warga Palestina tak berdosa, yang juga menjadi korban kekejaman Hamas. Namun, kita tidak boleh membiarkan rasa puas diri menghambat kita dalam misi bersama untuk membawa pulang sandera lain yang ditahan oleh Hamas, termasuk warga negara Amerika," ujarnya.

Diperkirakan 240 sandera ditangkap oleh Hamas ketika grup militan itu menyerang Israel pada 7 Oktober, yang memulai konflik. Dari jumlah tersebut, hampir 100 telah dibebaskan dalam enam hari terakhir.

“Pertahankan tekanan pada Qatar. Terus berikan tekanan pada Mesir. Mengumpulkan komunitas internasional untuk menggunakan sumber daya apa pun yang mereka miliki. Selesaikan ini,” kata Orna Neutra, ibu dari sandera Omer Neutra.

Omer Neutra – seorang berwarga negara ganda Israel-Amerika yang bertugas di Pasukan Pertahanan Israel, diyakini telah ditahan lebih dari 50 hari.

Ketua Komite Luar Negeri DPR, Michael McCaul, mengatakan ia melihat rekaman serangan 7 Oktober pekan lalu di Israel bersama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

“Saya belum pernah melihat perdana menteri yang merupakan orang yang sangat tabah dan kuat – menangis, menyaksikan rakyatnya sendiri dibunuh dengan cara yang begitu mengerikan: pemerkosaan dan pemenggalan kepala serta pembantaian orang-orang Yahudi yang tidak bersalah.

Dia tidak akan berhenti sampai [Hamas] dibasmi, tidak hanya untuk orang-orang Yahudi, tetapi juga untuk orang-orang Palestina,” kata McCaul pada pertemuan meja bundar dengan keluarga para sandera di gedung Capitol. [ps/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG