Mayat seorang pembantu rumah tangga Filipina yang ditemukan dalam lemari es di sebuah apartemen kosong di Kuwait diterbangkan ke rumah keluarganya yang berduka, Jumat (16/2), sementara perhatian terfokus pada nasib jutaan warga Filipina miskin yang bekerja di luar negeri.
Ketika jenasah Joanna Daniela Demafelis diturunkan dari pesawat dan dibawa ke gedung kargo di Manila, kakaknya menangis dan memeluk peti mati itu sebelum dia ditarik serta dihibur. Seorang kakak lelakinya juga menangis dengan tenang, terdiam dan terbebani oleh emosi.
Mayat Demafelis ditemukan baru-baru ini di sebuah apartemen di Kuwait City yang kabarnya telah ditinggalkan lebih dari setahun. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa tubuhnya menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan ada indikasi bahwa dia dicekik.
Baca juga: Jenazah TKW Filipina yang Dibunuh di Kuwait Tiba di Manila
Kematian Demafelis itu merupakan tragedi luar negeri terakhir yang menimpa seorang pekerja dari Filipina, negara pengekspor tenaga kerja utama dengan sekitar sepersepuluh dari 100 juta rakyatnya yang bekerja di luar negeri.
Para buruh migran itu telah dijuluki sebagai pahlawan negara karena pendapatan yang mereka kirim pulang telah menopang ekonomi Filipina selama beberapa dekade, terhitung sekitar 10 persen dari produk domestik bruto tahunan. [lt]