Dalam laporan tahunan yang dirilis Kamis, Human Rights Watch menyebut kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS, serta meningkatnya politisi populis di Eropa, sebagai ancaman besar bagi demokrasi dan nilai-nilai Barat.
Laporan sepanjang lebih dari 700 halaman itu, yang merincikan praktik-praktik HAM di lebih dari 90 negara, mengklaim Trump meraih kekuasaan dengan “mengobarkan kebencian dan intoleransi,” dan mengatakan kemenangan Trump mencerminkan “obsesi dengan pemerintahan tangan besi” seperti di China dan Rusia.
Direktur Eksekutif HRW Kenneth Roth mengatakan keputusan Inggris untuk lepas dari Uni Eropa adalah berdasarkan rasisme dan intoleransi.
Menurut laporan itu, ancaman bagi demokrasi muncul ketika para pemimpin populis meyakinkan warga negaranya untuk menyalahkan kaum imigran dan minoritas atas masalah-masalah seperti ketimpangan ekonomi dan serangan teroris.
Untuk mengatasi meningkatnya ancaman yang diusung para pemimpin populis ini, Roth mengatakan para pemimpin politik Barat harus bangkit untuk menentangnya.
“Reaksi rakyat yang kuat, menggunakan segala cara – kelompok masyarakat madani, partai politik, media tradisional dan sosial – adalah pertahanan terbaik bagi nilai-nilai yang masih banyak diagungkan banyak orang terlepas dari masalah yang mereka hadapi,” kata laporan itu. [vm/isa]