Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan belum memperoleh informasi mengenai adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam serangkaian serangan di Sri Lanka hari Minggu (21/4).
Sedikitnya 207 orang tewas dan lebih dari 450 lainnya luka-luka dalam serangan di beberapa gereja dan hotel di ibukota Kolombo dan sekitarnya, tepat pada hari Paskah.
“Indonesia mengecam keras aksi pengeboman di berbagai lokasi di Sri Lanka pada 21 April sekitar jam 9 pagi waktu setempat,” demikian petikan pernyataan Kemlu RI. Selain menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarga korban, Indonesia juga menegaskan kesiapan untuk memberi bantuan yang diperlukan.
Ada sekitar 374 warga negara Indonesia di Sri Lanka, termasuk 140 orang di ibu kota Kolombo.
Hingga laporan ini disampaikan Kemlu RI terus memantau perkembangan situasi lewat KBRI di Kolombo dan telah berkoordinasi dengan otorita keamanan, rumah sakit dan perhimpunan warga negara Indonesia setempat.
“Hingga saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut,” tegas Kemlu RI.
Meskipun demikian Kemlu RI menghimbau agar warga negara Indonesia yang sedang berada di Sri Lanka untuk waspada dan hati-hati, serta mengikuti arahan otorita keamanan setempat.
Warga dan keluarga yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai situasi di Sri Lanka, dapat menghubungi hotline KBRI Kolombo +94 77277-3127. (em)