Tautan-tautan Akses

Kepala Baru NATO Jadikan Dukungan Ukraina Prioritas Utama


Sekretaris Jenderal NATO yang baru Mark Rutte berbicara dalam konferensi pers di markas besar NATO di Brussels, Belgia, Selasa, 1 Oktober 2024. (Harry Nakos/AP)
Sekretaris Jenderal NATO yang baru Mark Rutte berbicara dalam konferensi pers di markas besar NATO di Brussels, Belgia, Selasa, 1 Oktober 2024. (Harry Nakos/AP)

Kepala NATO yang baru, Selasa (1/10) berjanji untuk membantu meningkatkan dukungan Barat bagi Ukraina yang dilanda perang dan menyatakan keyakinannya bahwa ia dapat bekerja sama dengan siapa pun yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, anggota paling berpengaruh di aliansi tersebut, pada bulan November.

"Tidak akan ada keamanan yang langgeng di Eropa tanpa Ukraina yang kuat dan independen," kata Sekretaris Jenderal NATO yang baru Mark Rutte dalam pidato pertamanya saat menjabat. Ia menegaskan komitmen yang dibuat oleh para pemimpin organisasi tersebut pada tahun 2008 bahwa "tempat yang sah bagi Ukraina adalah di NATO."

Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang membuat kemajuan di Ukraina timur. Pasukan Ukraina memiliki cengkeraman yang lemah di sebagian wilayah Kursk di Rusia, tetapi seiring meningkatnya jumlah korban, mereka tetap kalah dalam jumlah dan persenjataan.

"Biaya untuk mendukung Ukraina jauh, jauh lebih rendah daripada biaya yang akan kita hadapi jika kita membiarkan Putin melakukan apa yang diinginkannya," kata Rutte kepada wartawan, beberapa jam setelah pendahulunya Jens Stoltenberg menyerahkan kendali kepemimpinan NATO kepadanya, beserta palu Viking yang akan digunakannya untuk memimpin pertemuan-pertemuan mendatang.

Namun, keanggotaan Ukraina di NATO masih merupakan prospek yang jauh. Beberapa negara anggota, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jerman, yakin bahwa Ukraina tidak boleh bergabung saat sedang berperang. Rutte menolak untuk berspekulasi tentang apa yang harus terjadi sebelum Ukraina dapat bergabung dengan NATO.

Rutte secara khusus menyoroti China, dan khususnya dukungan Beijing terhadap Putin. "China telah menjadi pendukung yang menentukan bagi perang Rusia di Ukraina. China tidak dapat terus memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua tanpa memengaruhi kepentingan dan reputasinya," katanya.

Pejabat sipil tertinggi NATO yang baru ini juga menekankan pentingnya menjaga ikatan trans-Atlantik antara Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa tetap kuat, dengan pemilihan umum Amerika Serikat yang tinggal sebulan lagi. Survei menunjukkan pemilihan umum ini akan menjadi persaingan yang ketat.

Pemilu tersebut memungkinan kembalinya Donald Trump kekuasaan, yang selama akhir masa jabatannya mempersoalkan rendahnya kontribusi anggaran pertahanan sekutu-sekutu Eropanya dan Kanada. Sikap Trump ini merusak kepercayaan negara-negara anggota terhadap NATO.

Ini menjadi tantangan nyata, karena anggota yang lebih kecil khawatir bahwa Amerika Serikat di bawah Trump akan mengingkari janji keamanan NATO bahwa semua negara harus ikut serta untuk menyelamatkan setiap sekutu yang sedang dalam kesulitan, fondasi yang menjadi dasar aliansi ini dibangun. [my/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG