Tautan-tautan Akses

Kepala Dewan Perdamaian Afghanistan Berkunjung ke Pakistan


Abdullah Abdullah, Kepala Dewan Perdamaian Afghanistan sedang melakukan komunikasi melalui telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. (Foto: VOA)
Abdullah Abdullah, Kepala Dewan Perdamaian Afghanistan sedang melakukan komunikasi melalui telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. (Foto: VOA)

Abdullah Abdullah, Kepala Dewan Perdamaian Afghanistan, Dewan Tinggi bagi Rekonsiliasi Nasional, telah memulai kunjungan resmi tiga hari ke Pakistan.

Abdullah melakukan kunjungan pertamanya ke negara tetangga itu dalam satu dekade lebih, di tengah-tengah perundingan perdamaian antara wakil-wakil pemerintah Afghanistan dan pemberontak Taliban yang sedang berlangsung di Qatar.

Para pejabat di Islamabad menyatakan bahwa dalam pertemuan antara Abdullah dan Perdana Menteri Imran Khan serta para pemimpin terkemuka Pakistan lainnya, kedua pihak membahas berbagai hal terkait dialog intra-Afghanistan yang diperantarai AS dan penguatan hubungan bilateral.

Pembicaraan yang masih berlangsung antara faksi-faksi yang berperang di Afghanistan, yang dimulai sebelumnya bulan ini di ibu kota Qatar, Doha, merupakan hasil kesepakatan 29 Februari yang ditandatangani AS dengan Taliban untuk mengakhiri perang di Afghanistan.

Pemerintahan Presiden Donald Trump memuji Pakistan, yang dikenal memelihara kontak dekat dengan Taliban, karena mendorong kelompok pemberontak untuk merundingkan kesepakatan guna membantu AS membebaskan pasukannya dari konflik paling lama yang diikuti Amerika.

“Pakistan sangat bersyukur karena telah memenuhi bagian dalam tanggung jawabnya,” kata Khan pada hari Jumat (25/9) sewaktu berpidato dalam sidang Majelis Umum PBB.

Ia menekankan perlunya para pemimpin Afghanistan untuk merebut “kesempatan bersejarah” guna mencapai rekonsiliasi dan memulihkan perdamaian di negara mereka yang dicabik-cabik perang.

“Perdamaian dan stabilitas di Afghanistan akan membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan dan konektivitas regional,” kata pemimpin Pakistan itu.

Hubungan Pakistan dengan Taliban telah menjadi sumber utama ketegangan politik dengan Afghanistan. Kedua negara berbagi perbatasan sepanjang hampir 2.600 kilometer, dan masing-masing pihak menuduh pihak lain melindungi militan yang terlibat dalam tindak subversif di teritori mereka.

Afghanistan yang terkurung daratan telah puluhan tahun mengandalkan sebagian besar jalur darat Pakistan dan pelabuhan laut Pakistan untuk perdagangan bilateral dan internasional. Namun ketegangan kedua negara telah sangat merongrong aktivitas perdagangan bilateral dalam beberapa tahun ini.

“Kunjungan Dr. Abdullah Abdullah akan berkontribusi untuk lebih jauh memperkuat persahabatan, persaudaraan dan hubungan erat antara kedua negara,” sebut pernyataan kementerian luar negeri Pakistan hari Minggu (27/9). [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG