Jenderal Mohammed Zahir mundur, Minggu (30/11), segera setelah para pejabat mengukuhkan bahwa seorang pria Afrika Selatan, dua Anaknya dan seorang warga Afghanistan tewas dalam serangan hari Sabtu terhadap sebuah wisma tamu asing di Kabul.
Para pejabat pemerintah dan militer mengatakan kepada wartawan, Sabtu (29/11), tiga orang bersenjata menyerbu wisma tamu yang terletak dekat parlemen itu dan melepaskan tembakan selama berjam-jam dalam usaha mereka menguasai wisma itu.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan, dua dari orang-orang bersenjata itu ditembak mati sementara penyerang ketiga meledakkan bom yang dipasang di tubuhnya.
Pasukan keamanan berhasil menyelamatkan delapan orang yang disandera dalam serangan itu – 6 warga Afghanistan dan dua warga asing.
Taliban mengaku bertanggungjawab atas serangan itu, dan mengatakan wisma tamu itu pusat kegiatan Kristen Evangelis. Ada banyak cerita bertentangan mengenai untuk apa rumah penginapan itu digunakan.