Kepala Urusan Kemanusiaan PBB telah mengunjungi ibukota Somalia di mana puluhan ribu orang sangat memerlukan makanan dan layanan kesehatan.
Valerie Amos mengunjungi sebuah rumah sakit hari Sabtu dalam kunjungannya ke Mogadishu dan bertemu dengan orang-orang yang meninggalkan rumah mereka di Somalia selatan agar bisa selamat dari kelaparan. Amos mengatakan melihat anak-anak yang kekurangan gizi dan kurus di rumah sakit itu, sangat menyedihkan.
Dia mengatakan, adalah penting untuk membantu anak-anak ini dan keluarga mereka sedapat mungkin, meski masalah keamanan masih sulit.
PBB meningkatkan upaya bantuan di Mogadishu, sejak militan Al-Shabab yang terkait al-Qaida mulai mundur dari kota itu.
Al-Shabab pernah menguasasi hampir seluruh Mogadishu dan kini masih menguasai sebagian besar wilayah Somalia tengah dan selatan. Kelompok itu mengawasi dengan ketat pengiriman bantuan untuk penduduk yang kelaparan dan menutup akses bagi banyak badan bantuan internasional.
Uni Afrika, yang bertugas menjaga perdamaian di Somalia hari Sabtu mengatakan, pihaknya telah menemukan sebuah kontainer besar berisi senjata yang ditinggalkan militan Islamis.
Seorang jurubicara Uni Afrika mengatakan, tentara menemukan dan menghancurkan 137 peluru artileri di sebuah pemukiman Mogadishu yang sebelumnya didiami militan. Jurubicara itu mengatakan, mereka yakin peluru tadi disimpan untuk membuat bom.
Bencana kelaparan itu, antara lain disebabkan oleh kemarau panjang yang melanda seluruh wilayah Tanduk Afrika.
PBB mengatakan ribuan orang Somalia tewas akibat kemarau. Krisis itu menyebabkan ratusan ribu orang Somalia menempuh jarak jauh untuk mencari bantuan di perkampungan-perkampungan pengungsi di Mogadishu, dan negara-negara tetangga Somalia, Kenya dan Ethiopia.