FAO mengadakan pertemuan darurat di Roma guna membahas apa yang disebut langkah-langkah mendesak dan konkret untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Tanduk Afrika.
Dalam kesempatan tersebut, Kamis (18/8), Kepala Pangan dan Pertanian PBB Jacques Diouf mengatakan keprihatinannya atas nasib lebih dari 12 juta orang di wilayah ini yang beresiko menderita kelaparan akibat kemarau yang parah. Menurutnya, masyarakat global memiliki uang dan keahlian untuk membantu petani dan peternak guna menanggulangi kekeringan, tetapi mengalami kegagalan dalam penerapannya.
Kemarau, kelaparan dan konflik telah membuat ratusan ribu warga Somalia mengungsi dalam beberapa pekan terakhir, dengan banyak dari mereka melarikan diri ke Kenya dan Ethiopia.
Organisasi Konferensi Islam menjanjikan 350 juta dolar AS, Rabu (17/8), untuk membantu memerangi krisis itu.
Kantor kemanusiaan PBB, sementara itu, memperingatkan bahwa produksi tanaman pangan di Somalia selatan akan "jauh di bawah rata-rata."
