Kepolisian Polda Metro Jaya menggelar simulasi pengamanan Pemilu di depan gedung Bawaslu di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jum’at (7/2), dengan melibatkan 1370 anggota kepolisian. Simulasi berlangsung selama tiga jam dimulai pukul 7 WIB.
Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Putut Eko Bayuseno, simulasi dilakukan dengan kondisi dan situasi sebenarnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak terduga. Simulasi serupa juga akan dilakukan di tiga lokasi lain dan Kapolda menegaskan kepolisian akan maksimal mengamankan proses Pemilu 2014.
“Latihan ini dimaksudkan agar kemampuan anggota kami untuk menghadapi situasi contingency meningkat. Dan hari-hari berikutnya akan dilakukan latihan di lapangan pada situasi dan tempat yang sebenarnya," jelas Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Putut Eko Bayuseno. "Hari ini di Bawaslu, minggu depan nanti sesuai jadwal di kantor KPU, kemudian Mahkamah Konstitusi dan yang terakhir nanti di gedung DPR MPR,” lanjutnya.
Pada kesempatan sama, Ketua Bawaslu, Muhammad mengatakan Bawaslu mendukung kegiatan simulasi pengamanan Pemilu 2014. Ia berharap Pemilu 2014 berlangsung aman.
“Bawaslu mengapresiasi upaya kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang kita semua berharap tidak terjadi. Pemilu semakin dekat, kita semua harus sadar bahwa ini adalah tanggung jawab bersama," kata Ketua Bawaslu, Muhammad.
"Apa yang kita saksikan hari ini adalah upaya-upaya preventif yang sangat baik dalam rangka memastikan dan memberikan rasa aman, tidak hanya kepada lembaga-lembaga penyelenggara Pemilu tapi juga kepada masyarakat. Kita berharap benar-benar Pemilu besok bisa berjalan sesuai dengan harapan kita, tidak ada gangguan serius terhadap keamanan,” lanjut Muhammad.
Kepada VOA, seorang warga, Santoso mengatakan meski perjalana menuju tempat kerja terganggu akibat kegiatan simulasi pengamanan Pemilu, ia menilai kegiatan tersebut positif. Ia berharap seluruh pihak mampu menahan diri sehingga Pemilu 2014 berlangsung aman. Menurutnya jika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi terkait Pemilu 2014, aspirasi tersebut disampaikan dengan baik dan sesuai prosedur.
“Aman dan damai dengan menghasilkan pimpinan-pimpinan yang baik, yang dipilih oleh rakyat. Pengunjuk rasa mengeluarkan aspirasi, menyalurkan dengan baik dan sopan, dan tertib, mereka diharapkan untuk tidak terpancing emosi sehingga masing-masing bisa menahan diri,” kata Santoso.
Anggaran yang digunakan dalam setiap kegiatan simulasi pengamanan Pemilu 2014 sebesar Rp 100 juta, yang akan dimasukkan dalam anggaran Polri khusus untuk pengamanan Pemilu 2014.
Sebelumnya Polri mengajukan anggaran pengamanan Pemilu sebesar Rp 2,2 trilyun dengan prediksi Pemilu berlangsung dua putaran. Polri akan mengerahkan sekitar 253 ribu anggotanya di seluruh wilayah di Indonesia, dibantu sekitar 23 ribu anggota TNI, dan sekitar 1.100 anggota dari Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Putut Eko Bayuseno, simulasi dilakukan dengan kondisi dan situasi sebenarnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak terduga. Simulasi serupa juga akan dilakukan di tiga lokasi lain dan Kapolda menegaskan kepolisian akan maksimal mengamankan proses Pemilu 2014.
“Latihan ini dimaksudkan agar kemampuan anggota kami untuk menghadapi situasi contingency meningkat. Dan hari-hari berikutnya akan dilakukan latihan di lapangan pada situasi dan tempat yang sebenarnya," jelas Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Putut Eko Bayuseno. "Hari ini di Bawaslu, minggu depan nanti sesuai jadwal di kantor KPU, kemudian Mahkamah Konstitusi dan yang terakhir nanti di gedung DPR MPR,” lanjutnya.
Pada kesempatan sama, Ketua Bawaslu, Muhammad mengatakan Bawaslu mendukung kegiatan simulasi pengamanan Pemilu 2014. Ia berharap Pemilu 2014 berlangsung aman.
“Bawaslu mengapresiasi upaya kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang kita semua berharap tidak terjadi. Pemilu semakin dekat, kita semua harus sadar bahwa ini adalah tanggung jawab bersama," kata Ketua Bawaslu, Muhammad.
"Apa yang kita saksikan hari ini adalah upaya-upaya preventif yang sangat baik dalam rangka memastikan dan memberikan rasa aman, tidak hanya kepada lembaga-lembaga penyelenggara Pemilu tapi juga kepada masyarakat. Kita berharap benar-benar Pemilu besok bisa berjalan sesuai dengan harapan kita, tidak ada gangguan serius terhadap keamanan,” lanjut Muhammad.
Kepada VOA, seorang warga, Santoso mengatakan meski perjalana menuju tempat kerja terganggu akibat kegiatan simulasi pengamanan Pemilu, ia menilai kegiatan tersebut positif. Ia berharap seluruh pihak mampu menahan diri sehingga Pemilu 2014 berlangsung aman. Menurutnya jika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi terkait Pemilu 2014, aspirasi tersebut disampaikan dengan baik dan sesuai prosedur.
“Aman dan damai dengan menghasilkan pimpinan-pimpinan yang baik, yang dipilih oleh rakyat. Pengunjuk rasa mengeluarkan aspirasi, menyalurkan dengan baik dan sopan, dan tertib, mereka diharapkan untuk tidak terpancing emosi sehingga masing-masing bisa menahan diri,” kata Santoso.
Anggaran yang digunakan dalam setiap kegiatan simulasi pengamanan Pemilu 2014 sebesar Rp 100 juta, yang akan dimasukkan dalam anggaran Polri khusus untuk pengamanan Pemilu 2014.
Sebelumnya Polri mengajukan anggaran pengamanan Pemilu sebesar Rp 2,2 trilyun dengan prediksi Pemilu berlangsung dua putaran. Polri akan mengerahkan sekitar 253 ribu anggotanya di seluruh wilayah di Indonesia, dibantu sekitar 23 ribu anggota TNI, dan sekitar 1.100 anggota dari Perlindungan Masyarakat (Linmas).