Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di kantor kepresidenan Jakarta, Kamis (14/1) mengatakan tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Naim, terlibat dalam serangan bom di Jakarta. Tito menjelaskan, tim detasemen khusus 88 anti teror Mabes Polri tengah melakukan pengejaran terhadap jaringan pelaku yang berhubungan dengan ISIS.
"Sementara tim sedang melakukan pengejaran terhadap jaringan pelaku. Jaringan pelakunya adalah jaringan pelaku yang berhubungan dengan ISIS. Bahwa ISIS ini merubah strategi. Dulu strateginya hanya melakukan operasi di Suriah dan Irak. Tapi kemudian ada perintah dari amir nya Abu Bakar Badagdi untuk melakukan operasi di luar wilayah Suriah dan Irak. Dan kemudian di bentuklah cabang-cabang ISIS di seluruh dunia. Baik di Perancis, Eropa, Afrika Utara termasuk di Asia Tenggara. Sel-sel ISIS yang ada di Asia Tenggara ada di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan lain-lain," kata Tito.
Tito Karnavian menambahkan, dari informasi yang didapat polisi, Bahrun Naim merancang serangan teror di Jakarta ini dengan target bisa diangkat menjadi pimpinan ISIS wilayah Asia Tenggara.
"Kemudian untuk yang di Asia Tenggara ini ada seorang tokoh yaitu Bahrum Naim yang ingin mendirikan khatibah nusantara. Dia ingin menjadi leader untuk kelompok ISIS yang berada di Asia Tenggara. Kemudian terjadi upaya rivalitas leadership. Sehingga untuk menjadi pemimpin, di Filipina Selatan sudah diresmikan cabangnya mereka. Jadi antar tokoh-tokoh ini di Asia Tenggara ingin bersaing menjadi leader. Oleh karena itu Bahrun Naim merancang serangan seperti ini. Jadi sementara ini kelompoknya sudah kita ketahui dan sedang kita lakukan pengejaran," ujarnya.
Dari penelusuran VOA Bahrun Naim alias Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan adalah residivis kasus kepemilikan ribuan amunisi senjata api berbagai jenis pada 2010. Pada Juni 2011, warga Pasar Kliwon Solo ini divonis 2,5 tahun penjara. Lalu pada Juni 2012 Naim menghirup udara bebas.
Lama tidak terdengar aktivitasnya, aparat kepolisian mendeteksi keberadaan Bahrun Naim di Suriah. Dia bergabung dalam upaya pemberontakan yang dilakukan kelompok ISIS.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, ada 9 organisasi di Indonesia yang menyatakan sudah berafiliasi dengan kelompok ISIS yang saling berhubungan satu sama lain.
"Ada Jamaah Islamiyah, ada Majelis Mujahidin Indonesia Timur dan Barat, ada Laskar Jundullah, dan banyak lagi seperti Jamaah Ansorut Daulah ada Jamaah Ashorut Tauhid. Satu sama lain saling berhungan. Bahkan mereka bisa komunikasi dengan jaringan di luar negeri," kata Badrodin.
Kapolri menjelaskan, kepolisian tidak serta merta melakukan penangkapan terhadap kelompok atau individu yang menyatakan diri bergabung dengan ISIS.
"Sel-sel ini kan kalau tidak melakukan aksi kekerasan, kita tidak bisa menindak. Kita suruh menindak mana payung hukumnya? Apakah orang masuk ISIS bisa kita tangkap? Kan tidak. Karena perbuatan pidana apa yang mereka lakukan? Kalau tidak mengarah pidana ya tidak bisa," tambahnya.
Pada Kamis (14/1) terjadi serangan teror berupa peledakan bom dan penembakan yang terjadi di kafe Starbucks dan di sekitar pusat perkantoran dekat Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Dari informasi terakhir, setidaknya ada 27 orang menjadi korban akibat peristiwa ledakan bom dan baku tembak antara pelaku teror dan polisi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. 7 orang meninggal dan 20 orang terluka. Termasuk 5 polisi mengalami luka berat.Lima pelaku teror dalam peristiwa itu tewas, yakni dua pelaku tewas akibat bom bunuh diri dan tiga pelaku tewas setelah dilumpuhkan polisi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan Pemerintah akan memberikan santunan kepada para korban tewas. Sementara untuk korban luka-luka selain santunan juga akan memberikan bantuan pengobatan sampai sembuh.
"Bagi semua korban yang saat ini ada di rumah sakit baik itu korban berat maupun ringan maka sepenuhnya akan ditanggung Pemerintah," kata Pramono. [aw/em]