Protes-protes dilakukan di seluruh dunia terkait krisis di Myanmar. Bahkan Dalai Lama dan tokoh HAM Afrika Selatan Desmond Tutu ikut berbicara, menyerukan perlakuan yang lebih baik terhadap warga minoritas Muslim Rohingya.
Para demonstran turun ke jalan di Jakarta hari Jumat (8/9), sementara di Tokyo polisi harus memisahkan para pendukung Rohingya dan pendemo tandingan yang menyebut mereka teroris.
Di provinsi Herat, Afghanistan, para demonstran menuntut diakhirinya kekerasan terhadap warga Rohingya, dan di Islamabad pemrotes menginjak-injak gambar pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.
Protes juga dilaporkan terjadi di India dan Iran.
PBB mengatakan sekitar 270 ribu orang telah lari dari Rakhine, Myanmar, ke Bangladesh dalam dua pekan terakhir, setelah sebuah kelompok yang menyebut dirinya Tentara Penyelamatan Rohingya Arakan menyerang beberapa pos polisi.
Para pengungsi Rohingya mengatakan tentara dan umat mayoritas Buddha kemudian menyerang desa-desa mereka sehingga mereka harus mengungsi. Ada laporan bahwa desa-desa dibakar habis dan tentara sengaja menarget warga sipil. Akses ke kawasan itu sangat terbatas sehingga laporan-laporan itu tidak dapat dikukuhkan secara independen. [ds]