Tautan-tautan Akses

Keputusan Pengadilan Israel atas Pembunuhan Penyerang Palestina Disambut Protes


Sersan Elor Azaria bersama orangtuanya di pengadilan militer Tel Aviv, Israel, 4 Januari 2017 (Heidi Levine, Pool via AP).
Sersan Elor Azaria bersama orangtuanya di pengadilan militer Tel Aviv, Israel, 4 Januari 2017 (Heidi Levine, Pool via AP).

Vonis itu mengakhiri perdebatan selama sembilan bulan yang memecah belah negara itu. Para pejabat pertahanan mengecam perilaku Sersan Elor Azaria, sementara banyak warga Israel dan koalisi nasionalis yang berkuasa, membela Azaria.

Sebuah pengadilan militer Israel mengusir ke luar seorang kerabat Sersan Elor Azaria, sementara seorang kerabat lainnya bergegas ke luar pengadilan setelah hakim memutuskan bahwa Azaria bersalah karena membunuh seorang penyerang Palestina yang terluka.

Kerabat yang diusir ke luar pengadilan, yang kebetulan seorang perempuan muda, menyebut vonis itu memalukan dan berteriak mengatakan “militer Israel sudah tidak bernyali.” Kerabat Azaria lainnya, juga seorang perempuan muda, mengeluarkan pernyataan serupa yang menghina sebelum ke luar sidang pengadilan.

Azaria, sebagai terdakwa, hanya duduk tanpa emosi ketika vonis dibacakan. Hukuman terhadap tentara Israel itu diperkirakan akan dijatuhkan pada beberapa pekan mendatang.

Vonis itu mengakhiri perdebatan selama sembilan bulan yang memecah belah negara itu. Para pejabat pertahanan mengecam perilaku Sersan Elor Azaria, sementara banyak warga Israel dan koalisi nasionalis yang berkuasa, membela Azaria.

Saat membacakan keputusannya, Kolonel Maya Heller secara sistematis menolak argumen pembelaan Azaria. Heller mengatakan, bahwa fakta bahwa korban yang tergeletak adalah teroris tidak membenarkan tanggapan yang tidak seharusnya. (ab/uh)

XS
SM
MD
LG