Kesepakatan tersebut, yang mendukung pembangunan di Nauru dan berjanji akan mencurahkan ratusan juta dolar dalam 10 tahun untuk pembentukan tim rugbi di Papua Nugini, juga memberi Australia sejumlah kewenangan untuk mencegah dua negara kepulauan itu menandatangani kesepakatan terkait keamanan dengan China.
Beijing secara agresif telah meluaskan kerja samanya dengan pulau-pulau di Pasifik dalam beberapa tahun ini, yang membuat khawatir Australia, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu lain di kawasan.
Berdasarkan kesepakatan benilai jutaan dolar yang ditandatangani Australia pada 9 Desember dengan Nauru, Canberra akan menawarkan $89 juta untuk negara pulau di Pasifik itu selama lima tahun, memberi dukungan pembangunan penting dalam bidang perbankan, telekomunikasi dan keamanan. Sebagai imbalan, Australia dapat memveto keterlibatan apa pun oleh negara ketiga dalam sektor keamanan dan infrastruktur penting di Nauru.
Dalam upacara penandatanganan di Gedung Parlemen Australia pada 9 Desember, PM Australia Anthony Albanese menggambarkan kesepakatan itu sebagai “tanggung jawab serius dan sebuah pertanda respek yang langgeng antara kedua negara kita.”
Presiden Nauru David Adeang mengatakan kesepakatan itu akan membantu negaranya, yang menghadapi berbagai tantangan finansial serius, untuk memperkuat ekonominya dan mengatasi berbagai tantangan penting.
Mihai Sora, direktur program Kepulauan Pasifik di Lowy Institute di Australia, mengatakan bahwa Australia harus membuat kesepakatan semacam itu terlepas dari biayanya yang mahal.
“China memiliki akses keamanan yang kian besar ke Pasifik, baik melalui kepolisian, atau aset-aset darat, udara dan laut militer, dan itu meningkatkan biaya postur pertahanan Australia,” kata Sora dalam wawancara video dengan VOA.
“Mencapai kesepakatan hukum dengan Nauru ini merupakan salah satu bagian dari upaya untuk mempertahankan akses Australia dan menolak akses China ke wilayah itu.”
Pekan lalu, Australia juga mencapai kesepakatan dengan Papua Nugini. Canberra akan memberikan $384 juta selama 10 tahun untuk membantu negara ini mendirikan tim rugbi yang akan mulai bertanding di liga rugbi nasional Australia pada 2028.
Pendanaan ini juga diperkirakan akan membantu membangun kompleks untuk mengakomodasi para pemain dan menawarkan keringanan pajak untuk merekrut pemain. Sebagai imbalannya, Papua Nugini menandatangani perjanjian terpisah yang mengukuhkan kembali Australia sebagai mitra keamanan utama negara itu.
Meskipun banyak rincian dari kedua kesepakatan itu yang masih tetap rahasia, para analis dan media yang diberi pengarahan oleh Canberra mengatakan kesepakatan itu memungkinkan Australia menarik dana untuk tim rugbi jika Papua Nugini menandatangani perjanjian keamanan dengan negara di luar apa yang disebut “Keluarga Pasifik,” yang tidak mengikutkan China.
“Kami tahu dari pengarahan dengan para pejabat pemerintah dan laporan media bahwa ada komitmen keamanan bahwa Papua Nugini telah setuju untuk tidak menandatangani kesepakatan kepolisian atau militer dengan China,” kata Sora kepada VOA.
Beberapa analis Papua Nugini mengatakan kesepakatan itu merupakan bagian dari upaya Australia untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat madani Papua Nugini.
“Australia menyadari bahwa semua bantuan dan dukungan anggaran ini yang diberikannya kepada Papua Nugini tidak diterjemahkan sebagai pembelian dukungan bagi mereka di tingkat akar rumput. Dan karena banyak orang di Papua Nugini mendukung tim-tim rugbi Australia, [Canberra] memilih olahraga yang disukai banyak orang Papua Nugini, dengan harapan ini akan menghasilkan lebih banyak dukungan bagi Australia di tingkat akar rumput di Papua Nugini,” kata Michael Kabuni, analis yang sebelumnya mengajar di University of Papua New Guinea, kepada VOA dalam wawancara video.
Dalam upacara yang mengumumkan kesepakatan itu di Sydney pada 12 Desember, PM Papua Nugini James Marape mengatakan kesepakatan itu dapat membantu negaranya membina persatuan di dalam negeri dan menyatukan Papua Nugini dan Australia bersama-sama “dengan cara-cara yang paling penting, antarmasyarakat.” [uh/jm]
Forum