China telah menyumbangkan kompleks bangunan kepresidenan di Vanuatu, sementara Australia dan Selandia Baru meresmikan landasan udara senilai $36,5 juta di Kepulauan Solomon. Hal ini berlangsung di tengah-tengah persaingan untuk menanamkan pengaruh di kawasan Kepulauan Pasifik itu.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters berada di Kepulauan Solomon, Selasa (2/7) untuk menyerahkan secara resmi landasan udara di Provinsi Barat. Pembangunan landasan itu dibiayai oleh Selandia Baru dan Australia.
PM Kepulauan Solomon Jeremiah Manele, yang hadir dalam upacara itu, diperkirakan akan segera melakukan perjalanan ke China, setelah mengunjungi Australia pekan lalu dalam lawatan luar negeri pertamanya sejak ia menjabat.
Sekembalinya ke Kepulauan Solomon pada hari Sabtu nanti (6/7), Manele mengatakan kepada media bahwa negaranya telah meminta Australia untuk mendanai perekrutan polisi setempat selama beberapa dekade, agar negara tersebut dapat “menjaga diri” untuk keamanan dalam negerinya.
Kepulauan Solomon memiliki hubungan keamanan dengan China dan Australia, meskipun pemerintah yang baru terpilih pada April lalu sedang meninjau kembali pengaturan keamanannya, kata Manele.
Hu Chunhua, Wakil Ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CCPPCC), ambil bagian dalam upacara di Vanuatu, Senin (1/7) untuk menyerahkan kantor kepresidenan serta gedung-gedung Kementerian Keuangan dan Luar Negeri yang dibangun China di ibu kota Vanuatu, Port Vila. Sebuah kapal yang didonasikan Australia untuk kepolisian Vanuatu guna meningkatkan pengawasan maritim telah tiba di Port Vila pada pekan ini, kata Komisi Tinggi Australia dalam sebuah pernyataan.
China adalah kreditor asing terbesar untuk Vanuatu setelah pembangunan infrastruktur selama satu dekade, sedangkan Australia adalah donor bantuan terbesar Vanuatu.
Hu pekan lalu juga mengunjungi pulau terbesar di Pasifik, Papua Nugini, yang memiliki hubungan pertahanan dengan AS.
“China berkomitmen untuk membangun kerja sama dengan negara-negara di Kepulauan Pasifik, termasuk dengan Vanuatu dan Kepulauan Solomon,” kata juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning pada hari Selasa (2/7) pada konferensi pers rutin di Beijing. [uh/em]
Forum