Perjanjian perdagangan bebas yang dicapai bulan ini akan membantu Vietnam secara besar-besaran meningkatkan sektor manufakturnya yang sempat turun akibat pandemi virus corona. Perjanjian itu, diyakini para pakar, juga akan memperkuat jangkauan global mitra Vietnam dalam kesepakatan itu, Inggris, yang baru saja keluar dari Uni Eropa.
Pada 11 Desember lalu, kedua negara menuntaskan perundingan tentang kesepakatan perdagangan bebas dua arah yang akan menghapus hampir semua bea masuk.
Perjanjian itu, yang masih perlu ditandatangani secara resmi untuk diberlakukan, akan membuat Vietnam tetap pada jalurnya untuk menandatangani beberapa kesepakatan perdagangan bebas di seluruh dunia, guna membantu produsen dalam negeri menghindari tarif impor, kata para analis. Vietnam pada akhirnya bisa menghemat $151 juta dalam tarif barang yang dikirim ke Inggris, menurut perkiraan Kedutaan Besar Inggris di Hanoi.
Vietnam masuk dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, dengan 11 anggota, dua tahun lalu. Sebagai anggota ASEAN, negara itu bulan lalu bergabung dalam kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional, bersama China. Vietnam dan Uni Eropa juga menyelesaikan pakta perdagangan bebas awal tahun ini.
Pada tahun 2019, perdagangan Vietnam-Inggris mencapai sekitar $7,6 miliar, naik tiga kali lipat dari tahun 2010. [ka/ab]