Seorang jurnalis British Broadcasting Corporation (BBC) pindah dari China ke Taiwan karena khawatir atas keselamatannya, kata kelompok penyiar dan jurnalis Inggris, Rabu (31/3).
Klub Koresponden Asing China menyatakan John Sudworth meninggalkan China minggu lalu "di tengah kekhawatiran atas keselamatan diri dan keluarganya."
Sudworth memutuskan pindah setelah China mengkritik liputan BBC tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang, menurut BBC.
Sudworth belum disebut sebagai penulis laporan itu, namun kementerian luar negeri China dan media yang didukung Partai Komunis, telah mengkritiknya.
Sudworth, yang sudah bertugas di China selama sembilan tahun, memenangkan Penghargaan George Polk pada tahun 2020 karena menulis laporan mengenai sejumlah kamp penahanan warga Muslim di wilayah Xinjiang.
China menolak tuduhan pelanggaran di kamp-kamp itu, dengan menyatakan beberapa kamp tersebut adalah pusat pelatihan ketrampilan kejuruan.
“Tugas John itu telah mengungkap kebenaran yang tidak diinginkan otoritas China untuk diketahui dunia,” cuit BBC melalui Twitter.
Dalam wawancara dengan radio BBC, Sudworth menyampaikan ia meninggalkan negara tirai bambu itu setelah menjadi sasaran pengintaian, penghambatan, intimidasi, dan sejumlah ancaman tindakan hukum.
"Kami pergi dengan tergesa-gesa, diikuti sejumlah polisi berpakaian preman sampai ke bandara melalui proses check-in," kata Sudworth.
Dalam jumpa pers yang dijadwalkan secara rutin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, kepada wartawan mengemukakan pemerintah China bingung atas kepergian Sundworth. [mg/ka]