Sebuah koalisi global untuk melawan teroris ISIS pada Senin (28/6) mengatakan bahwa 8 juta orang telah dibebaskan dari kendali kelompok ekstremis itu di Irak dan Suriah, tapi ancaman dari para pejuang ISIS masih tetap ada di sana dan di Afrika.
Para menteri koalisi bertemu tatap muka di Roma untuk pertama kalinya dalam dua tahun, berjanji untuk mengawasi kemungkinan bangkitnya lagi para pemberontak.
Dimulainya lagi "kegiatan ISIS dan kemampuannya membangun kembali jaringan dan kapabilitas untuk menarget pasukan keamanan dan warga sipil di wilayah di Irak dan Suriah di mana koalisi itu tidak aktif, memerlukan kewaspadaan besar dan aksi yang terkoordinasi," kata para diplomat dalam sebuah komunike.
Koalisi itu mengatakan mereka perlu "mengatasi faktor yang menyebabkan masyarakat rentan direkrut oleh Daesh/ISIS dan kelompok-kelompok berideologi kekerasan terkait, serta menyediakan bantuan ke wilayah-wilayah yang sudah bebas, untuk mengamankan kepentingan-kepentingan keamanan bersama."
Kelompok itu "sangat mengkhawatirkan bahwa afiliasi-afiliasi Daesh/ISIS dan jaringan-jaringan di sub-Sahara Afrika mengancam keamanan dan stabilitas, terutama di Kawasan Sahel dan di Afrika Timur/Mozambik." Koalisi itu mengatakan akan bekerjasama dengan negara manapun yang meminta bantuan dalam melawan ISIS. [vm/jm]