Seorang jenderal Amerika Serikat mengatakan ada kesalahan dalam serangan koalisi udara mematikan pada bulan September yang menewaskan sejumlah pasukan yang mendukung pemerintah Suriah di dekat Deir Ezzor.
Perwira penyelidik Brigjen Richard Coe mengatakan pasukan koalisi yang terdiri dari tentara Amerika, Inggris, Australia dan Denmark, ikut dalam serangan terhadap yang mereka yakini adalah terhadap pasukan Negara Islam (ISIS).
"Kami melakukan kesalahan yang tidak sengaja dan sangat disesalkan, karena adanya faktor kesalahan manusia," katanya.
Coe mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya 15 orang, tapi para penyelidik tidak dapat menentukan jumlah yang pasti karena mereka tidak bisa mengunjungi lokasi pengeboman.
Rusia menyatakan serangan itu menewaskan 62 tentara Suriah.
Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika di Pentagon Peter Cook mengatakan kepada wartawan hari Selasa (29/11), koalisi pimpinan Amerika tidak memenuhi standar yang tinggi dalam serangan ini, tapi tidak meminta maaf kepada pemerintah Suriah.
"Penyelidikan menetapkan bahwa meskipun serangan kemungkinan mengenai pasukan sekutu pemerintah Suriah, serangan dilakukan dengan keyakinan penuh bahwa serangan itu menarget ISIS sesuai dengan hukum konflik bersenjata," kata Cook., .
Menurut penyelidikan Amerika, beberapa faktor turut menyebabkan kesalahan identifikasi dan serangan itu.
Pasukan di lapangan tidak mengenakan seragam, bendera ataupun lambang, dan gerak-gerik mereka seperti pejuang ISIS, kata Coe. [sp/isa]