Kebun binatang Taronga di Sydney, Australia, telah melepaskan sejumlah kodok yang diternakkan secara khusus, ke alam bebas dengan harapan mereka bisa berkembang biak lagi.
Kodok berwarna hijau dengan bintik-bintik kuning pada bagian perutnya itu semula diperkirakan telah punah, sampai ditemukan lagi secara tidak sengaja sepuluh tahun yang lalu.
Kodok berbintik kuning itu tadinya banyak ditemukan di dua dataran tinggi terpisah di negara bagian New South Wales di bagian timur Australia.
Tapi pada 1970-an terjadi bencana yang ditimbulkan penyakit menular yang mengenai banyak jenis hewan amfibi di seluruh dunia.
Selama 30 tahun setelah itu tidak pernah ada orang yang melihat kodok berbintik kuning itu, dan para pakar yakin mereka telah punah.
Tapi, sejumlah kecil kodok-kodok langka itu kemudian ditemukan dekat Kota Yass di New South Wales pada 2009. Para pakar dengan cepat bertindak dan mengambil telur-telur kodok itu untuk diternakkan menjadi apa yang disebut “hewan cadangan”.
Dan minggu ini, para pakar dari kebun binatang Taronga di Sydney melepaskan 200 ekor anak kodok itu ke alam bebas dekat kota Yass dengan harapan bisa membiakkan kembali kodok jenis itu.
Kata Michael McFadden, pengawas kebun binatang Taronga, “Sampai akhir tahun 1970-an di bagian utara dan selatan kawasan yang disebut Table Lands, banyak terdapat jenis kodok ini. Kemudian dalam waktu hanya dua tahun, spesies kodok itu hampir punah, karena munculnya sejenis jamur yang disebut chytrid fungus.”
Chytrid fungus atau jamur chytrid itu mengakibatkan banyak jenis hewan liar mati. Khususnya populasi kodok di Australia, Afrika, Asia, Amerika dan Eropa. [ii]