Israel mengatakan, Jumat (20/9), bahwa militernya telah menewaskan komandan pasukan elit Hizbullah dalam serangan di kubu gerakan itu di Beirut, seperti diwartakan sejumlah kantor berita. Menurut sejumlah pejabat Lebanon, serangan itu menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya.
Militer Israel mengatakan Ibrahim Aqil telah terbunuh bersama sejumlah anggota senior unit elit Hizbullah dalam serangan udara itu.
Pada Jumat petang, Hizbullah mengonfirmasi bahwa Aqil, yang mengomandani unit elit Hizbullah Pasukan Radwan, telah tewas oleh serangan Israel. Hizbullah memuji Aqil sebagai “salah satu pemimpin besar” gerakan itu. Namun, Hizbullah tidak memerinci bagaimana Aqil meninggal.
Serangan Terarah
Menurut laporan AFP, militer Israel mengatakan pihaknya melakukan “serangan terarah” terhadap Aqil, yang juga menewaskan 10 komandan senior Radwan. Sumber AFP yang dekat dengan Hizbullah mengatakan Aqil sedang “rapat dengan para komandan lainnya” ketika dia terbunuh.
Sedangkan sumber Reuters mengatakan Aqil dan komandan lainnya tewas ketika beberapa rudal menghantam garasi sebuah gedung. Ledakan itu merobek bagian bawah gedung di manaAqil sedang bertemu dengan komandan lain di dalam.
Laporan AFP dan Reuters juga menyebut, Ibrahim Aqil diburu oleh Amerika Serikat atas keterlibatannya dalam pengeboman Kedutaan Besar AS di Beirut pada 1983 yang menewaskan 63 orang. AS menjanjikan imbalan $7 juta atau sekitar lebih dari 106 miliar rupiah untuk informasi mengenai Aqil.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan “musuh” negara tidak akan bisa menemukan tempat berlindung. “Bahkan di Dahieh, Beirut,” kata Gallant merujuk pada daerah-daerah permukiman di kota itu, seperti dikutip AFP.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan usai serangan itu bahwa Israel “tidak bertujuan menciptakan eskalasi (konflik) yang meluas di wilayah itu.”
Komandan Hizbullah Kedua yang Tewas
Selain Aqil, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa 14 orang lainnya tewas dalam serangan itu. Jumlah korban tewas bisa bertambah Ketika tim SAR terus bekerja sepanjang malam untuk menyelamatkan korban. Namun, belum segera diketahui apakah korban tewas saat ini termasuk Aqil dan komandan Hizbullah lainnya.
Reuters melaporkan bahwa sebelumnya Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan setidaknya 66 orang terluka, termasuk sembilan orang yang dalam keadaan kritis.
Laporan dari AFPTV menunjukkan para petugas SAR sedang mencari korban di bawah reruntuhan beberapa jam setelah serangan.
Aqil adalah komandan komandan senior Hizbullah kedua yang dibunuh sejak dimulainya perang di Gaza. Serangan Israel di Beirut pada Juli menewaskan Fuad Shukr, seorang kepala operasi utama gerakan tersebut.
Peristiwa itu juga terjadi setelah dua gelombang ledakan, pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9), terhadap perangkat komunikasi yang digunakan oleh anggota Hizbullah, yang menurut Hizbullah dilakukan oleh Israel. [ft/pp]
Forum