Komite Kehakiman Senat AS, Kamis (24/3) dijadwalkan menggelar hari terakhir sidang konfirmasi untuk pencalonan Hakim Ketanji Brown Jackson sebagai anggota Mahkamah Agung.
Para legislator akan mendengar pernyataan dari para saksi luar, termasuk para pejabat dari American Bar Association, profesor hukum, dan wakil-wakil dari organisasi hak-hak sipil, penegakan hukum dan hak-hak agama.
Setelah sidang hari Kamis (24/3), para anggota komite akan mempertimbangkan pencalonan Jackson sebelum mengadakan pemungutan suara mengenai apakah akan meneruskan pencalonan itu ke Senat untuk dipertimbangkan.
Pada hari ketiga sidang konfirmasi, Rabu (23/3), Jackson kembali membela catatannya kepada para anggota komisi dari partai Republik, dengan Senator Republik Thom Tillis menyatakan Jackson memiliki sikap baik yang membuatnya terlalu lunak dalam menjatuhkan vonis hukuman sebagai seorang hakim pengadilan federal.
Jackson memberi jawaban panjang, dengan mengatakan ia kerap berusaha menjelaskan kepada terdakwa mengenai dampak tindakan mereka dengan tujuan mengurangi kemungkinan mereka melakukan kejahatan lagi setelah dibebaskan.
Senator Republik lainnya, Lindsay Graham, bersikap lebih menyerang sewaktu ia terus menanyai Jackson mengenai putusan hukumannya sebagai hakim, berulang kali menyelanya sewaktu ia berusaha menjawab. Ia juga mengangkat sidang konfirmasi tahun 2018 yang kontroversial untuk Hakim MA Brett Kavanaugh.
Senator Patrick Leahy dari partai Demokrat, dengan nada lebih ramah menanyai Jackson mengapa ia merasa perlu bagi lembaga-lembaga demokrasi AS seperti pengadilan untuk mencerminkan keberagaman bangsa.
Jackson menjawab bahwa di antara berbagai alasan lainnya, ini “meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem kita.”
“Kita memiliki masyarakat yang beragam di AS. Ada orang-orang dari berbagai penjuru tempat yang datang ke negara besar ini dan menjalani hidup mereka,” ujarnya. [uh/ab]